Suara.com - Provinsi Kepulauan Riau dalam waktu dekat akan membangun Bintan Green Circuit. Ansar Ahmad, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) kekinian mempelajari sistem pengelolaan sirkuit mobil Formula 1 (F1) Intercity Istanbul Park di Turki.
Dikutip kantor berita Antara dari siaran pers tertulis Diskominfo Kepri pada Rabu (19/10/2022), Gubernur Kepri mempelajari sistem pengelolaan sirkuit F1 di Istanbul dengan berbagai kombinasi kegiatan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Ansar Ahmad didampingi Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Turki yang berkedudukan di Istanbul, Imam Asy'ari juga melakukan audiensi denganVular Ak, Chairman Intercity Istanbul Park.
Dipaparkannya bahwa dalam waktu dekat Kepri akan membangun Bintan Green Circuit di kawasan pariwisata Lagoi, Bintan di area luas area 120 hektar, dan menggunakan konsep mangrove environment.
"Sirkuit ini didesain Konsultan Porpulus yang memiliki 16 tikungan dengan dihiasi tumbuhan mangrove di sekitarnya. Investasi melalui kerja sama Ketua IMI dan PT Gallant Venture dan partnership PT BRC ditandai penandatanganan MoU dalam membangun sirkut ini dengan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun," papar Ansar Ahmad.
Gubernur Ansar Ahmad menegaskan sudah semestinya pemerintah harus selalu siap berinovasi dan mengembangkan serta mendukung penuh pembangunan sirkuit F1 Bintan. Tak kalah pentingnya, kerja sama kepada semua pihak dalam penyediaan sarana prasarana pendukung seperti hotel, transportasi, restoran, dan ruang kuliner.
"Yang terpenting dukungan masyarakat dalam menciptakan pola pikir bahwa Kepri harus dapat maju dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesuai visi mewujudkan Kepri yang maju, berdaya saing dan berbudaya," katanya.
Gubernur Ansar Ahmad juga mengundang mengajak Vular Ak untuk berkunjung ke Kepri melihat rencana pembangunan sirkuit F1 Bintan.
"Harapannya dapat membantu memberi masukan saran dan mendukung penyiapan dukungan investasi di sirkuit F1 Bintan," lanjut Ansar Ahmad.
Baca Juga: Filosofi di Balik Penamaan Spectre untuk Mobil Listrik Perdana Rolls-Royce Motor Cars
"Kami kagum dengan pengelolaan sirkuit di Turki karena mampu mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk nonton balap F1," imbuhnya
Sementara itu, Vular Ak mengatakan bahwa sirkuit Istanbul dibangun 2005 dengan desain sirkuit modern karya desainer trek F1, Hermann Tilke. Spesifikasinya panjang 5,338 km, dengan 14 tikungan, dan daya tampung 155 ribu penonton.
"Selain pergelaran F1, sirkuit ini juga memiliki 24 kegiatan dalam satu tahun karena kami tidak bisa hanya berharap dari F1, harus dikombinasi dengan model bisnis lainnya agar sirkut tetap bisa terus ramai," jelas Vular Ak.
Ia menambahkan area Intercity Istanbul Park dikelola 10 perusahan, serta satu perusahan khusus pergelaran F1. Menurutnya semua harus terintegrasi dengan seluruh aktivitas sirkuit seperti pameran dan atraksi otomotif serta acara balapan lainnya.
Pergelaran F1 di Turki mampu mendatangkan lebih kurang 330 ribu wisatawan setiap acara. Kementerian Pariwisata Turki mencatat kunjungan wisatawan selama perhelatan bisa tinggal selama 3-5 hari. Hingga kunjungan wisatawan di Turki dalam 1 tahun dapat mencapai 40 juta wisatawan.
Vular Ak berpesan terkait pembangunan sirkuit F1 di Bintan yang membutuhkan kerja sama banyak pihak.
Tag
Berita Terkait
-
Lando Norris Kunci Gelar Juara Dunia Formula 1 2025
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Siapa Hannah Schmitz? Wanita Inggris Otak di Balik Keajaiban Max Verstappen di F1
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
-
Hanya Selisih 12 Poin dari Norris, Max Verstappen Paksa Penentuan Juara F1 2025 ke Seri Terakhir!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
50 Kendaraan Baru Berebut Gelar Bergengsi di FORWOT Car of The Year 2025
-
Mengulik Cara Kerja Mesin Mitsubishi Destinator, "Turbo Hanya Main Saat Dipanggil"
-
BeAT vs Scoopy, Lebih Irit Mana? Ini yang Paling Cocok Jadi Motor Pertama
-
Komunitas MBOIG Tunjuk Ketua Umum Baru Jalankan Organisasi
-
Motul Luncurkan Scooter Gear Plus 80W-90, Pelumas Gardan untuk Motor Matik
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini