Suara.com - Meskipun aturannya sudah jelas, masih banyak pemotor yang nekat melaju di jalur cepat. Padahal, hal ini bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Ada alasan kenapa pemotor sebaiknya harus melintas di jalur lambat. Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta pun angkat bicara.
Berikut tiga alasan utama mengapa motor harus berada di jalur lambat:
1. Perbedaan Spesifikasi dan Karakteristik
Motor memiliki kestabilan dan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan mobil. Ketika motor memasuki jalur cepat, risikonya diantaranya
- Menghambat lalu lintas di jalur cepat
- Meningkatkan potensi gesekan dengan pengendara mobil
2. Batasan Kecepatan dan Keseimbangan Motor
Meskipun motor bisa melaju kencang, faktor keseimbangan tidak boleh diabaikan. Sedikit gangguan seperti hembusan angin atau batu kerikil dapat:
- Mengganggu keseimbangan pengendara
- Meningkatkan risiko kecelakaan
Misalkan kita melaju dengan kecepatan 60 km/jam kemudian ada bus yang menyalip kita dengan kecepatan 80 km/jam. Hembusan angin yang dihasilkan oleh proses bus saat menyalip dapat menggangu keseimbangan sepeda motor.
3. Dimensi Motor yang Kecil
Baca Juga: 5 Unit Motor Listrik Akan Jadi Patwal Dishub DKI, Ikut Kontribusi Perbaiki Kualitas Udara
Dibandingkan mobil, bus, dan truk, motor adalah kendaraan yang paling kecil di jalan raya. Hal ini membuat motor:
- Lebih sulit terdeteksi oleh pengemudi lain
- Berisiko tinggi tertabrak di area blindspot kendaraan besar
“Dalam berkendara sangat diperlukan analisa dan juga prediksi terhadap potensi bahaya yang ada di jalan raya. Semakin tinggi analisa dan prediksi dalam mengenali suatu potensi bahaya semakin minim dari kecelakaan. Oleh karena itu selalu #Cari_Aman saat berkendara sangat penting.” pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini