Suara.com - Sejumlah produsen ban ternama sedang berusaha agar gugatan hukum yang diajukan terhadap mereka atas pencemaran lingkungan dibatalkan.
Gugatan tersebut berkaitan dengan bahan kimia yang digunakan dalam produksi ban, yang ternyata dapat dengan cepat membunuh ikan yang biasa dipanen untuk dimakan, seperti salmon.
Pada intinya, argumen pembuat ban bermuara pada mereka tidak bertanggung jawab karena dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melepaskan bahan kimia tersebut ke habitat ikan.
Gugatan tersebut diajukan di pengadilan federal di San Francisco, California oleh Federasi Asosiasi Nelayan Pantai Pasifik dan Lembaga nirlaba Institut Sumber Daya Perikanan menurut laporan dari The Drive.
Gugatan tersebut menargetkan Michelin, Goodyear, Bridgestone, dan 10 perusahaan lain yang bersama-sama mengklaim 80 persen pangsa pasar ban di Amerika Serikat.
Perusahaan-perusahaan ini, serta produsen ban lainnya di seluruh dunia, menggunakan senyawa yang disebut 6PPD dalam produksi ban untuk memperlambat degradasi karet.
Namun, ban tetap saja rusak, dan semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar mikroplastik di lautan berasal dari ban.
Apa yang terjadi pada partikel-partikel tersebut setelah mencapai lautan - atau bahkan perairan di hulunya - menjadi perhatian utama.
Seiring waktu, 6PPD bereaksi dengan lingkungan untuk membentuk senyawa baru, salah satunya adalah 6PPD-quinone (sering disingkat 6PPD-q).
Baca Juga: Nissan GT-R 2025 Meluncur, Jadi Edisi Pamitan?
Badan Perlindungan Lingkungan mengatakan bahwa bahan kimia ini sering meluap ke saluran air dalam konsentrasi tinggi selama badai, dan dapat membunuh ikan tertentu setelah beberapa jam terpapar.
Beberapa spesies yang paling terpengaruh adalah makanan laut, termasuk salmon dan trout.
Banyak jenis ikan tersebut yang dilindungi di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah, yang menjadi dasar argumen hukum para penggugat.
Berita Terkait
-
Nissan GT-R 2025 Meluncur, Jadi Edisi Pamitan?
-
AC Mobil Dingin Sebelah? Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya!
-
Kini Pacaran, Koleksi Mobil Gilga Sahid Kebanting Happy Asmara
-
Susul Xiaomi, Huawei Juga akan Serbu Pasar Mobil Listrik? Begini Speknya
-
Polisi Ungkap Hasil Test Urine Pengemudi Xpander yang Tabrak Showroom Mobil Mewah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan