Suara.com - Toyota, sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka, lebih memilih mengambil pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan mobil sport.
Meskipun Toyota pernah meluncurkan GR Yaris dan GR Corolla secara mandiri, model GR 86 dikembangkan bersama Subaru, sementara GR Supra merupakan proyek bersama dengan BMW.
Menurut laporan Carscoops, Presiden GR, Tomoya Takahashi, baru-baru ini berbicara dengan para jurnalis dan menegaskan bahwa pendekatan kolaboratif akan menjadi arah yang diambil ke depan.
“Saya ingin bekerja dengan senyum di wajah saya,” ujarnya.
“Jika saya tidak tersenyum, saya tidak dapat membuat pelanggan tersenyum. Pasar mobil sport akan semakin mengecil di masa depan. Kami tidak dapat mempertahankan mobil sport hanya sebagai satu merek, yaitu Toyota. Kolaborasi antara merek akan meningkat di masa depan. Kami belum tahu dengan siapa kami akan berkolaborasi.”
Beberapa waktu lalu, beredar laporan dari Jepang yang menyebut Toyota sedang mengembangkan generasi berikutnya dari MR2.
Laporan tersebut menyebut mobil ini bisa debut pada akhir 2025 dan menggunakan mesin tiga silinder 1.6 liter yang sama dengan GR Corolla dan GR Yaris.
Namun, pernyataan Takahashi mungkin mengurungkan niat untuk model baru ini. MR2 yang baru sebelumnya dianggap sebagai proyek internal, tetapi tampaknya Toyota tidak berminat meluncurkannya sendirian.
Jika GR belum mengetahui dengan siapa mereka akan berkolaborasi untuk mobil sport di masa depan, maka MR2 baru mungkin harus ditunda hingga Toyota menemukan mitra otomotif yang cocok untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Suzuki Swift Muncul dengan Desain Lebih Sporty, Siap Dihadirkan di Indonesia?
Salah satu opsi yang menarik adalah kolaborasi dengan Mazda. Kedua produsen mobil ini sudah memiliki pabrik di Amerika Serikat dan telah bekerja sama dalam mengembangkan mesin pembakaran internal generasi berikutnya.
Mazda juga sedang mengembangkan mobil sport baru berdasarkan konsep Iconic SP, dan generasi berikutnya dari MX-5 sedang dalam perencanaan. Apakah Toyota dan Mazda dapat bekerja sama dalam menghadirkan dua mobil sport yang menarik?
“Tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk melindungi para penggemar mobil,” tambah Takahashi. “Misi kami adalah membuat para pecinta otomotif tersenyum, sehingga kadang-kadang kita perlu berkolaborasi.”
Berita Terkait
-
Suzuki Swift Muncul dengan Desain Lebih Sporty, Siap Dihadirkan di Indonesia?
-
Ruben Onsu Kepergok Doyan Naik Mobil Sejuta Umat, Harga Bekasnya Ada yang 90 Jutaan
-
Wuling Akui Akan Jual Mobil Listrik 7 Penumpang di Indonesia
-
Wuling Indonesia Ungkap Rencana Ekspor Mobil ke Australia
-
Ramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia, Aion Y Plus Dibanderol Rp 400 Jutaan
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Bukan Kejar Volume Penjualan, Bos Hyundai Ungkap Strategi Agar Tetap Bertahan di 2026
-
5 Motor Bekas Rp3 Juta untuk Solusi Transportasi Hemat Masyarakat 2026
-
BYD Mulai Ketar-Ketir? Suzuki Siapkan MPV Listrik Jarak 543 KM, Calon Mobil Keluarga Hemat 2026
-
Mobil Terendam Banjir, Mending Diperbaiki atau Dijual? Simak Hitung-hitungan Biayanya
-
6 Mobil dengan Fitur Kursi Pijat Cocok untuk Orang Tua, Anti Pegal dan Anti Kram
-
Bridgestone Hadirkan Layanan Cek Ban Gratis di Rest Area KM 57 Jelang Libur Akhir Tahun
-
5 Mobil Listrik Jarak Jauh untuk Liburan Akhir Tahun, Tak Takut Mogok di Tol
-
Tersandung Kasus Ijazah Palsu, Isi Garasi Wagub Babel Ternyata Penuh Mobil 'Tempur' yang Awet
-
4 Motor Honda yang Dimusuhi Bengkel Umum saat Hendak Servis, Ini Alasannya
-
6 Mobil Bekas Hybrid Termurah Lengkap dengan Konsumsi BBM, Harga Mepet Suzuki S-Presso