Suara.com - Hyundai Motor Group, raksasa otomotif asal Korea Selatan, kini menghadapi tuduhan serius dari dealer mereka di Amerika Serikat. Sejumlah dealer Hyundai menggugat perusahaan tersebut atas dugaan manipulasi angka penjualan.
Dilansir dari Carscoops, gugatan yang diajukan di pengadilan federal Chicago ini menuduh Hyundai bersekongkol dengan dealer tertentu untuk melambungkan angka penjualan.
Para dealer ini mengklaim Hyundai menekan mereka untuk menyalahgunakan kode inventaris yang sebenarnya ditujukan untuk kendaraan "pinjaman".
Dengan kata lain, kode kendaraan "pinjaman" tersebut digunakan seolah-olah mobil tersebut sudah terjual. Nantinya, kode tersebut akan diperbaiki ketika mobil tersebut benar-benar laku terjual.
Praktik ini tentu saja akan membuat angka penjualan Hyundai terlihat lebih tinggi, baik secara internal maupun eksternal.
Para dealer yang ikut serta dalam praktik ini diduga diberi sejumlah keuntungan oleh Hyundai. Keuntungan tersebut bisa berupa potongan harga saat pembelian mobil baru, alokasi kendaraan yang lebih baik, dan bonus berupa uang tunai.
Pihak dealer yang menggugat Hyundai menyertakan bukti berupa rekaman percakapan telepon. Dalam rekaman tersebut, diduga seorang manajer penjualan distrik berkata, "Situasi sulit membutuhkan tindakan yang sulit... kita harus mencapai target untuk pers dan orang Korea."
Manajer yang sama diduga juga menyarankan bahwa kendaraan listrik (EV) adalah target yang tepat untuk praktik ini karena kodenya lebih sesuai untuk kendaraan tersebut.
Bukan Kasus Pertama?
Baca Juga: Mengenal Tetesan Cairan dari Mesin Mobil Berdasar Warnanya? Ini 8 Sumber Kebocorannya
Dealer yang menggugat Hyundai tergabung dalam grup bernama Napleton Aurora Imports.
Menariknya, grup ini pernah memenangkan gugatan serupa terhadap Chrysler di tahun 2019. Saat itu, Chrysler dituding melakukan praktik serupa untuk melambungkan angka penjualan.
Belum diketahui secara pasti berapa banyak kendaraan yang "dijual" dengan cara ini di dealer Hyundai. Namun, informasi tersebut kemungkinan akan terungkap di persidangan mendatang.
Berita Terkait
-
Mengenal Tetesan Cairan dari Mesin Mobil Berdasar Warnanya? Ini 8 Sumber Kebocorannya
-
Hyundai Siapkan Pesaing Toyota Raize?
-
Hyundai Dituding Palsukan Data Penjualan Mobil Listrik dengan Cara Menekan Dealer
-
Ditekan atau Dibanting? Begini Cara Menutup Kap Mesin Mobil yang Baik dan Benar
-
Mobil Premium Sampai Mobil Listrik Adu Canggih di Kontes Modifikasi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Terbaik untuk Honda Vario 150 yang Awet
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
Duel Saudara Kandung Vario 160 vs Stylo 160: Harga Beda Tipis, Siapa yang Paling Manis?
-
5 Motor Bebek yang Jauh Lebih Irit dari Matic, Konsumsi Bensin Tembus 60 Km/Liter
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip
-
7 Mobil Bekas 3 Baris di Bawah Rp100 Juta Tahun Muda untuk Jarah Jauh
-
Alasan Harga Mobil Listrik VinFast Tak Turun Meski Sudah Dirakit di Subang