Suara.com - Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Tol Solo ketika sebuah Toyota Fortuner mengalami hydroplaning, fenomena berbahaya yang dapat menimpa siapa saja saat berkendara di kondisi hujan.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terutama saat cuaca tidak bersahabat.
Dalam sebuah unggahan akun X Innovacommunity, tampak hujan deras mengguyur kawasan Tol Solo, menciptakan genangan air di beberapa titik jalan.
Di saat yang sama, Toyota Fortuner diduga melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Kemudian sopir Toyota Fortuner tersebut tak mampu mengendalikan kendaraannya dengan sempurna.
Hal ini membuat Fortuner berputar 360 derajat dan menabrak pembatas jalan. Lalu sang sopir pun menepikan kendaraannya ke bahu jalan. Dugaan sementara, Fortuner tersebut mengalami hydroplanning.
"Fortuner hydroplaning di tol Solo. Lagi hujan gini, nggak usah ngebut-ngebut . Perhatikan jalan. Dan kondisi ban," tulis caption dari unggahan tersebut.
Memahami Hydroplaning
Hydroplaning atau aquaplaning adalah kondisi ketika ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan karena adanya lapisan air.
Fenomena ini sangat berbahaya karena membuat pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan.
Baca Juga: Toyota, Pertamina Patra Niaga dan TRAC Kolaborasi Uji Coba Bioetanol
Meskipun Toyota Fortuner dikenal sebagai kendaraan yang tangguh dengan sistem keselamatan modern, hal ini membuktikan bahwa tidak ada kendaraan yang kebal terhadap bahaya hydroplaning.
Faktor-faktor Penyebab
Beberapa faktor berkontribusi terhadap terjadinya hydroplaning dalam insiden ini.
Pertama, kondisi ban yang sudah aus atau botak mengurangi kemampuan grip ban pada permukaan jalan. Kedua, kecepatan tinggi saat hujan meningkatkan risiko terjadinya hydroplaning. Ketiga, genangan air yang terbentuk di permukaan jalan menciptakan kondisi ideal untuk terjadinya fenomena ini.
Kejadian ini memberikan beberapa pembelajaran penting bagi pengguna jalan. Pertama, pentingnya memeriksa kondisi ban secara berkala. Ban yang aus significantly meningkatkan risiko hydroplaning.
Kedua, kecepatan harus disesuaikan dengan kondisi jalan dan cuaca. Saat hujan, pengemudi sebaiknya mengurangi kecepatan minimal 30 persen dari kecepatan normal. Ketiga, jarak aman antar kendaraan harus diperpanjang untuk memberikan waktu reaksi yang cukup jika terjadi hal-hal tidak terduga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
5 Rekomendasi City Car Murah dan Perawatan Mudah: Solusi Anti Boros 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah 50 Juta, Cocok untuk Wanita Pemula
-
Nissan Siapkan MPV Murah Meriah, Resep Triber Bikin Hati Tergoda
-
4 Fasilitas Eksklusif Honda Big Wing untuk Maksimalkan Gaya Hidup Biker Moge Modern
-
Gaya Serupa, Performa Tak Sama: Ini Beda Fortuner VRZ dan SRZ
-
5 Mobil Matic Murah Perawatan Mudah Mulai Rp 50 Jutaan, Lawan Macet Cocok untuk Anak Muda Anti Ribet
-
Suzuki S-Presso Berapa cc? Irit Bensin serta Harga Miring, Ini Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
-
5 Rekomendasi Mobil SUV Murah Stylish untuk Keluarga Muda, Harga Mulai Rp80 Jutaan
-
Siap Hajar NMAX dan PCX, Skutik Premium dari Malaysia Punya Mesin Gede Fitur Berlimpah
-
Berapa Harga Mobil Karimun Bekas? Ini Daftar Lengkap 2025