Suara.com - Industri otomotif global sedang mengalami guncangan hebat, dengan salah satu pemain besarnya, Nissan, kini berada di ambang kebangkrutan. Perusahaan otomotif legendaris asal Negeri Samurai ini menghadapi tantangan berat akibat disrupsi yang dibawa oleh revolusi kendaraan listrik, khususnya dari produsen China yang menawarkan produk dengan harga lebih kompetitif.
Krisis yang menimpa Nissan bukanlah sekadar masalah temporer. Berdasarkan laporan Torquecafe, invasi mobil listrik murah dari China telah menggerus pangsa pasar Nissan secara signifikan.
Situasi ini berdampak langsung pada operasional perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan di berbagai negara, termasuk 7.000 pekerja di Inggris dan 17.000 di Amerika Serikat.
Menghadapi situasi kritis ini, Nissan telah mengambil langkah-langkah strategis namun menyakitkan.
Perusahaan mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 posisi kerja dan pengurangan 20 persen kapasitas produksi globalnya. Target penghematan yang ditetapkan mencapai 2,6 miliar dolar Amerika atau setara Rp 41,3 triliun untuk tahun fiskal 2024, sebuah angka yang mencerminkan besarnya tekanan finansial yang dihadapi.
Dominasi pasar mobil listrik kini beralih ke produsen China seperti BYD, Chery, Geely, dan SAIC Motor. BYD bahkan berhasil melampaui pencapaian Tesla dengan pendapatan 28,2 miliar dolar Amerika atau setara Rp 44,8 triliun pada kuartal terakhir, dibandingkan dengan 25,2 miliar dolar Amerika (setara Rp 40 triliun) yang dibukukan Tesla. Keberhasilan ini menunjukkan pergeseran drastis dalam lanskap industri otomotif global.
Makoto Uchida, CEO Nissan, telah mengambil langkah simbolis dengan memotong gajinya sebesar 50 persen. Pengunduran diri CFO Stephen Ma menambah kompleksitas situasi internal perusahaan.
Uchida dengan jujur mengakui keterlambatan Nissan dalam mengantisipasi tren kendaraan listrik dan hybrid, sebuah pengakuan yang menggambarkan kesulitan adaptasi perusahaan terhadap perubahan pasar.
Baca Juga: Dampak Krisis: Produksi Nissan di AS Dipangkas Hingga Maret 2025
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Mobil Bekas Kecil untuk Pemula Ibu Muda, Cocok Buat Antar Jemput Anak Sekolah
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh hingga 1.000 km
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Pahami Aturannya Sebelum Mengajukan Pinjaman
-
Isuzu Resmikan Dealer Kendari, Sasar Bisnis Tambang dan Perkebunan
-
Pajero Sport vs Fortuner: Perang Gengsi Tak Kunjung Usai, Pilih Nyaman atau Gahar?
-
Terpopuler: KPK Sita Mobil Rubicon Korupsi Ponorogo, Tantri Kotak Beli SUV Gahar
-
Siap Obrak-abrik Pasar, Triumph Mau Racik Motor Murah Under 350cc
-
Daihatsu Stabil di Urutan 2 Pasar Mobil Indonesia, Dominan di Pasar Commercial Low dan LCGC
-
5 Motor Listrik Terbaik 2025, Tampilan Keren dan Harganya Udah Murah dari Pabrik
-
Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya