Suara.com - Langkah mengejutkan datang dari pemerintahan Trump yang memerintahkan penutupan semua stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) yang berada di gedung-gedung federal di seluruh negeri.
Pemerintah juga memutuskan untuk menghentikan pembelian mobil listrik (EV) baru dan membatalkan pendanaan infrastruktur EV yang sudah dijanjikan.
Keputusan ini membuat ribuan kendaraan listrik, baik milik pemerintah maupun pribadi pegawai federal, tidak lagi bisa mengisi daya di lokasi tersebut, menurut laporan The Drive.
Dampak Penutupan SPKLU di Gedung Pemerintahan
U.S. General Services Administration (GSA), agen federal yang bertanggung jawab atas kontrak dan pengadaan terkait real estat, IT, produk, dan peralatan pemerintah, mengelola beberapa ratus SPKLU di seluruh negeri yang jumlahnya mencapai sekitar 8.000 port pengisian.
Kini, semua SPKLU ini akan dimatikan, membuat kendaraan listrik yang menggunakannya tidak dapat lagi mengisi daya.
Langkah ini diumumkan melalui email internal seperti dikutip dari The Verge.
“Sebagai bagian dari penyesuaian dengan pemerintahan saat ini, kami telah menerima arahan bahwa semua SPKLU yang dimiliki GSA tidak dianggap sebagai misi kritis,” tulis email tersebut.
Ini berarti baik kendaraan pemerintah maupun kendaraan pribadi pegawai federal tidak akan dapat mengisi daya di SPKLU ini setelah dinonaktifkan.
Baca Juga: Pemilik Mobil Listrik Ungkap Biaya Pengisian Selama Enam Bulan, Hasilnya Mengejutkan
Kebijakan Elektrifikasi Pemerintahan Sebelumnya
Di bawah pemerintahan Biden, kendaraan bertenaga gas mulai dihapus secara bertahap dan digantikan oleh kendaraan listrik. GSA mengelola sekitar 650.000 kendaraan, yang lebih dari setengahnya dijadwalkan untuk digantikan oleh EV.
Pada Maret 2024, GSA mengumumkan bahwa mereka telah memesan lebih dari 58.000 kendaraan tanpa emisi dan mulai memasang lebih dari 25.000 port pengisian baru.
Namun, tidak jelas berapa banyak kendaraan tanpa emisi yang telah diterima dan berapa banyak port pengisian yang telah dipasang sejak saat itu.
Berita Terkait
-
Pemilik Mobil Listrik Ungkap Biaya Pengisian Selama Enam Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
BYD Tebar Promo Pembelian Mobil Listrik di IIMS 2025, BYD Sealion 7 Masuk Daftar
-
Seres E1 Kolaborasi dengan Scuto untuk Perlindungan Mobil Listrik
-
Gofar Hilman Modifikasi Mobil Listrik Mungil Seres E1 Jadi Blind Van Klasik Modern di IIMS 2025
-
Changan Gandeng Indomobil, Siap Hadirkan Mobil Listrik Terbaru?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik