Suara.com - Pembalap senior Indonesia, Tomi Hadi membeberkan pengalaman balapnya di tengah kemajuan teknologi yang kini banyak tersemat pada mobil baru.
Menurut pembalap sekaligus owners dari Gazpoll Racing Team ini, jaman dulu skill balap sangat diuji. Berbeda dengan saat ini yang kebanyakan mobil yang dipakai untuk balap juga sudah canggih dan modern.
"Pembalap untuk jaman sekarang juga teknologi sudah berubah, kalau dulu skill kita memang yang paling diandalkan. Kalau sekarang mobil sudah pintar-pintar. Jadi mesin kecil tapi tenaga bisa besar," ujar Tomi saat berbincang dengan Suara.com, di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025) malam.
Kendati demikian, lanjut Tomi, kemajuan teknologi pada mobil tidak semerta-merta membuat tugas pembalap itu sendiri jadi lebih mudah. Terlebih mobil balap yang ada sekarang memiliki power yang cukup besar.
"Pembalap muda ini juga harus belajar, bahkan mesti kursus juga. Jadi skill juga harus tetap diandalkan. Karena mobil sekarang powernya besar-besar dan tidak seperti jaman dulu. Jadi era masing-masing pembalap bisa dibilang memiliki kemampuan sendiri," ungkapnya.
Pembalap 3 Djaman
Menghadiri ajang silaturahmi yang digelar Komunitas Pembalap 3 Djaman. Pada event ini Tomi Hadi nampak bisa bernostalgia dengan para rekan pembalap.
Terlebih bisa saling bercerita pengalaman dengan para pembalap muda yang memang berbeda generasi dengan-nya.
"Ini ajang kita untuk bisa saling ketemu. Karena pembalap yang tua-tua juga sudah tidak ikut balap lagi. Jadi disini bisa saling ketemu dan kenal, terutama untuk yang muda-muda," kata Tomi.
Baca Juga: Denda Selangit: Pembalap F1 Kena Pungutan Setara Harga 2 Unit WR-V RS jika Kepergok "Misuh"
Ia pun berharap, dengan ajang seperti yang diselenggarakan Komunitas Pembalap 3 Djaman bisa membuat hubungan antar pembalap Indonesia semakin erat.
Tak hanya sekedar kumpul namun bisa membantu mendorong industri balap Indonesia agar terus eksis.
"Kedepan mudah-mudahan lebih solid dan bertambah lagi yang pembalap mudanya. Tiga jaman, dari jaman ke-1, ke-2 dan jaman ke-3 bisa lebih banyak, khususnya untuk yang muda-muda," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Ternyaman dengan Kabin Luas, Harga Rp70 Jutaan
-
5 Motor Listrik Beratap Terbaik Anti Hujan: Harga di Bawah Rp50 Juta, Nyaman selama Perjalanan
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha