Suara.com - Bagi masyarakat urban, motor bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan bagian dari gaya hidup. Dua pilihan yang seringkali membuat calon pembeli galau adalah motor matic yang super praktis dan motor sport yang menawarkan kegagahan serta performa.
Namun, di luar penampilan dan kenyamanan, ada satu faktor krusial yang wajib menjadi pertimbangan: kemudahan dan biaya perawatan jangka panjang.
Banyak yang beranggapan bahwa motor dengan teknologi lebih sederhana pasti lebih mudah dirawat. Namun, apakah anggapan ini sepenuhnya benar jika kita membandingkan motor matic modern dengan motor sport?
Keduanya memiliki karakteristik mesin dan komponen yang sangat berbeda, yang tentunya berimbas pada ritual perawatan yang harus dijalani pemiliknya. Mari kita bedah satu per satu untuk menemukan jawabannya.
Sisi Praktis Motor Matic: Benarkah 'Cuma Ganti Oli'?
Motor matic sering dijuluki sebagai kendaraan "tinggal gas dan rem". Citra ini muncul karena ketiadaan komponen transmisi manual yang rumit seperti tuas kopling dan persneling.
Secara fundamental, ini membuat pengoperasian dan perawatannya terasa lebih sederhana bagi kebanyakan orang.
Kunci utama perawatan motor matic terletak pada area CVT (Continuously Variable Transmission).
Di dalam blok CVT inilah terdapat komponen vital seperti V-belt, roller, dan mangkok kampas ganda. V-belt menjadi komponen yang paling krusial untuk diperhatikan.
Baca Juga: 5 Motor Matic yang Kuat Naik Gunung: Mesinnya Irit dan Tak Banyak Drama!
Jika diabaikan dan sampai putus di jalan, motor Anda dipastikan tidak akan bisa bergerak. Oleh karena itu, pengecekan dan penggantian V-belt secara berkala, biasanya setiap 20.000-25.000 km, adalah sebuah keharusan.
Selain area CVT, perawatan motor matic relatif standar, meliputi penggantian oli mesin dan oli gardan secara rutin.
Dari segi bodi, motor matic umumnya menggunakan material plastik atau fiber yang jika terjadi benturan ringan, biaya penggantiannya cenderung lebih terjangkau dibandingkan fairing pada motor sport.
Ritual Wajib Pemilik Motor Sport: Lebih dari Sekadar Tampilan
Di sisi lain, motor sport hadir dengan mekanikal yang lebih kompleks, yang menuntut perhatian lebih dari pemiliknya.
Jika pada motor matic kita fokus pada CVT, maka pada motor sport ada tiga serangkai yang tidak boleh luput dari perhatian: rantai, gear, dan kopling.
Rantai adalah komponen yang membutuhkan perawatan paling rutin. Anda harus rajin membersihkan dan melumasinya, idealnya setiap satu atau dua minggu sekali, tergantung pemakaian dan kondisi cuaca.
Selain itu, tingkat ketegangan rantai juga harus selalu dijaga agar tidak kendur atau terlalu kencang untuk memastikan transfer tenaga yang optimal dan aman.
Selanjutnya adalah sistem kopling manual. Kampas kopling memiliki usia pakai dan perlu diganti jika sudah aus. Begitu pula dengan kabel kopling yang perlu diperiksa dan disetel secara berkala.
Mesin motor sport juga cenderung lebih kompleks, seringkali sudah mengadopsi teknologi DOHC (Double OverHead Camshaft) yang perawatannya membutuhkan mekanik yang lebih ahli.
Belum lagi jika terjadi kerusakan pada bodi atau fairing, biaya perbaikannya bisa menguras kantong lebih dalam.
Mana yang Lebih Mudah Dirawat? Motor Sport atau Motor Matic?
Setelah membedah kedua jenis motor, kesimpulannya menjadi cukup jelas. Untuk penggunaan harian dan bagi Anda yang menginginkan kepraktisan maksimal dengan perawatan minimal, motor matic adalah pemenangnya.
Fokus perawatannya lebih terpusat pada area CVT dan penggantian oli rutin, tanpa perlu repot melakukan ritual mingguan seperti melumasi rantai.
Sementara itu, motor sport lebih cocok bagi para antusias yang tidak hanya menikmati performa dan tampilannya, tetapi juga menikmati proses perawatannya.
Merawat motor sport menuntut pemiliknya untuk lebih proaktif dan teliti terhadap detail-detail mekanis seperti rantai dan sistem kopling.
Berita Terkait
-
5 Motor Matic yang Kuat Naik Gunung: Mesinnya Irit dan Tak Banyak Drama!
-
7 Motor Matic yang Cocok untuk Perjalanan Jauh Setiap Hari: Pas buat Pekerja Nglaju
-
5 Rekomendasi Motor dengan Tangki Besar: Gak Perlu Bolak-Balik Isi Bensin
-
7 Rekomendasi Motor yang Cocok untuk Tinggi Badan 140 cm: Bodi Kecil, Bobot Ringan
-
7 Motor Matic Bekas yang Jadul tapi Masih Layak Dibeli di Tahun Ini, Mesin Bandel Mulai Rp4 Jutaan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Hino Serahkan Truk untuk SMKN 2 Tangerang, Sebagai Media Pembelajaran
-
5 Toyota Avanza Lama yang Tangguh, Paling Dicari Keluarga Muda karena Murah
-
3 Mobil Bekas dengan Desain Futuristik, Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian
-
Gubernur DKI Jakarta Beri Penjelasan Wacana Kenaikan Tarif Parkir Mobil dan Motor
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Solusi Anti Bokek: 7 Hatchback Bekas Irit Bensin Cuma Rp50 Jutaan!
-
Target Ambisius GAC Gempur Pasar Eropa dengan Produk Mobil Listrik
-
Bukan Buat Dielus-elus dan Dipajang! Ini 9 Motor Bekas Tangguh untuk Kerja Rodi, Mulai Rp2 Juta
-
Terpopuler Otomotif: Pajak Kendaraan Malaysia Murah, Harga Motor Sri Mulyani Setara Avanza Bekas
-
Cek Daftar Harga Yamaha NMAX Bekas Murah September 2025, Budget Mahasiswa Cocok untuk Upgrade