Pria Punya Selera! Begini Isi Garasi Duo Calon Kapolri Suyudi Ario Seto dan Dedi Prasetyo

Suara.com - Di tengah panasnya isu pergantian pucuk pimpinan Polri, dua nama jenderal bintang tiga mencuat ke permukaan.

Namun, lupakan sejenak soal karier mereka, karena yang tak kalah menarik adalah mengintip isi garasi Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo.

Bursa calon Kapolri baru pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo semakin memanas.

Dua kandidat terkuat, Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, kini jadi sorotan.

Bukan hanya soal rekam jejak, publik juga penasaran dengan harta kekayaan mereka, terutama koleksi kendaraannya.

Menariknya, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mengungkap perbedaan selera yang signifikan di antara keduanya.

Adu Tajir di Atas Kertas

Sebelum masuk ke garasi, mari kita lihat total kekayaan mereka.

Berdasarkan data LHKPN, Komjen Dedi Prasetyo unggul tipis dengan total harta Rp11,17 miliar.

Baca Juga: Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang

Sementara itu, Komjen Suyudi Ario Seto tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp9,81 miliar.

Keduanya sama-sama dilaporkan tidak memiliki utang sama sekali, sebuah catatan impresif.

Intip Isi Garasi: Siapa Paling Car Enthusiast?

Inilah bagian paling menarik bagi para pencinta otomotif.

Selera kendaraan kedua jenderal ini bagaikan bumi dan langit.

Garasi Komjen Dedi Prasetyo (Total Nilai Rp977,5 Juta)

• Toyota Land Cruiser tahun 1998 senilai Rp 400.000.000, hasil sendiri.
• Honda Vario tahun 2017 senilai Rp7.500.000, hasil sendiri.
• Mitsubishi Pajero tahun 2017 senilai Rp 190.000.000, hasil sendiri.
• Honda CRV tahun 2019 senilai Rp 350.000.0002024, hasil sendiri.
• Yamaha WR tahun 2021 senilai Rp 30.000.000, hasil sendiri.

Garasi Komjen Suyudi Ario Seto (Total Nilai Rp349 Juta)

• Mobil Mini Cooper tahun 2011 senilai Rp 305 juta
• Motor Yamaha BG6 tahun 2018 senilai Rp 44 juta

Analisis Selera: Petualang vs Urbanista Berkelas

Melihat koleksi di atas, terlihat jelas perbedaan karakter keduanya.

Komjen Dedi Prasetyo tampak menyukai kendaraan yang fungsional, besar, dan tangguh, khas penggemar SUV sejati.

Koleksinya didominasi oleh mobil-mobil yang siap melibas segala medan.

Di sisi lain, Komjen Suyudi Ario Seto menunjukkan selera yang lebih urban dan sophisticated.

Memilih Mini Cooper klasik menunjukkan bahwa ia tidak hanya melihat mobil dari fungsinya, tetapi juga dari nilai estetika dan sejarahnya. Sebuah pilihan yang lebih personal dan unik.

Jadi, meskipun Komjen Dedi lebih unggul dalam total kekayaan dan nilai koleksi kendaraan, Komjen Suyudi justru menunjukkan selera otomotif yang lebih spesifik dan berkelas.

Siapapun yang akan memimpin Korps Bhayangkara, satu hal yang pasti: keduanya punya "mainan" andalan di garasi masing-masing.