Otomotif / Mobil
Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:48 WIB
Toyota Frontlander. (Suara.com/Gemini AI)
Baca 10 detik
  • Toyota Tegaskan 48V Bukan Hybrid Sejati: Sistem mild-hybrid 48 volt hanya berfungsi sebagai starter pintar dan bantuan mesin ringan, tidak bisa menggerakkan mobil dengan tenaga listrik penuh.
  • Perbedaan Hybrid: Mild Hybrid hanya membantu mesin, sedangkan Full Hybrid dan Plug-in Hybrid bisa berjalan dengan motor listrik saja, memberi efisiensi lebih tinggi.
  • Penting untuk Konsumen: Label “hybrid” bisa menyesatkan, sehingga pembeli perlu jeli membaca spesifikasi agar tidak terkecoh dengan teknologi yang sebenarnya hanya memberi bantuan kecil.

Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak mobil baru yang dipasarkan dengan label "hybrid". Namun, Toyota menilai tidak semua mobil yang disebut hybrid benar-benar layak menyandang nama itu.

Kritik ini terutama diarahkan pada mobil dengan sistem 48-volt mild-hybrid, yang menurut Toyota lebih tepat disebut sebagai sistem bantu mesin, bukan hybrid sesungguhnya.

Toyota: 48 Volt Bukan Hybrid

Sean Hanley, Chief Sales & Marketing Toyota Australia, secara terbuka menyebut bahwa menyamakan sistem 48 volt dengan hybrid sejati bisa membingungkan konsumen.

“Toyota akan membuat batasan yang jelas apa itu sistem hybrid untuk efisiensi, apa itu sistem hybrid untuk performa, dan apa itu sistem bantu 48-volt. Dalam pandangan kami, 48-volt-assisted system bukanlah hybrid drive,” kata Hanley, dikutip dari Drive.

Hanley menegaskan, sistem 48 volt hanya berfungsi sebagai starter motor dan alternator pintar. Ia bisa membantu mesin saat akselerasi ringan, mengaktifkan fitur start-stop, dan sedikit meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Namun, berbeda dengan hybrid sejati, sistem ini tidak bisa menggerakkan mobil hanya dengan tenaga listrik.

Toyota bahkan memasarkan teknologi ini dengan nama "V Active" di Australia, bukan hybrid.

Meski begitu, menariknya, di Eropa Toyota justru menyebut Hilux versi 48 volt sebagai Hilux Hybrid 48V.

Baca Juga: Beda Pajak Tahunan Toyota Raize dan Suzuki Fronx, Mana yang Lebih Hemat?

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran bisa berbeda tergantung pasar yang dituju.

Bedanya Hybrid Abal-Abal dan Hybrid Sejati

Agar tidak bingung, mari kita bedakan jenis-jenis sistem hybrid yang ada di pasaran:

  • Mild Hybrid (MHEV): motor listrik hanya membantu mesin bensin, tidak bisa jalan sendiri. Efisiensi meningkat sedikit, tapi tidak signifikan.
  • Full Hybrid (HEV): bisa berjalan dengan mesin bensin saja, motor listrik saja, atau kombinasi keduanya. Contoh: Toyota Corolla Cross Hybrid.
  • Plug-in Hybrid (PHEV): punya baterai lebih besar, bisa diisi ulang dari listrik eksternal, dan mampu menempuh puluhan kilometer hanya dengan motor listrik.
  • Series / Range Extender: roda digerakkan penuh oleh motor listrik, mesin bensin hanya jadi generator.
  • Parallel Hybrid: mesin bensin dan motor listrik bisa langsung menggerakkan roda.
  • Series-Parallel Hybrid (Power-Split): kombinasi fleksibel, seperti pada Toyota Prius.

Dari sini jelas, mild hybrid 48 volt sebenarnya hanya “bantuan” kecil, bukan sistem hybrid penuh.

Kenapa Konsumen Harus Tahu?

Toyota Corolla Cross 2024, salah satu contoh mobil hybrid. (Autobuzz)

Bagi konsumen, memahami perbedaan ini penting agar tidak salah kaprah. Mobil dengan sistem 48 volt memang lebih hemat BBM dibanding mobil konvensional, tapi jangan berharap bisa berkendara dengan mode listrik murni.

Load More