- Transmisi CVT menawarkan kehalusan dan efisiensi BBM, ideal untuk kenyamanan berkendara di perkotaan.
- Transmisi AT (konvensional) lebih tangguh, responsif untuk tanjakan, dan biaya perawatannya lebih bersahabat.
- Pilihan Anda akan sangat bergantung pada prioritas: kenyamanan dan irit (CVT) atau tenaga dan ketangguhan (AT).
Perawatan CVT lebih rumit, butuh oli khusus yang lebih mahal, dan jika rusak, biaya perbaikannya bisa bikin dompet menangis.
3. Adu Tenaga dan Ketangguhan
Siapa yang paling kuat? CVT memberikan akselerasi yang lembut dan linear. Sangat nyaman untuk stop-and-go di kemacetan, tapi terasa kurang "nendang" bagi yang suka sensasi tarikan instan.
AT menawarkan akselerasi awal yang lebih responsif dan bertenaga. Hentakan saat pindah gigi justru memberikan sensasi berkendara yang lebih sporty dan meyakinkan saat butuh tenaga cepat.
Untuk beban berat, AT adalah juaranya. Sistem torque converter-nya lebih andal untuk menanjak atau menarik beban. Sebaliknya, CVT tidak disarankan untuk kerja berat karena sabuk bajanya bisa cepat aus.
Pilih Tim Mana? Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing
Agar lebih mudah, mari kita simpulkan dalam bentuk poin plus dan minus.
1. Tim CVT
Kelebihan:
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas 7 Seater Ukuran Kecil untuk Keluarga, Anti Rewel
- Super halus, nyaris tanpa getaran atau hentakan saat berakselerasi.
- Juara efisiensi BBM, bikin pengeluaran bensin lebih hemat.
- Sangat nyaman dan praktis untuk dipakai di lalu lintas perkotaan yang padat.
Kekurangan:
- Biaya perawatan dan perbaikan komponennya cenderung lebih mahal.
- Kurang tangguh untuk membawa muatan berat atau melibas tanjakan curam.
- Bagi sebagian orang, sensasi berkendaranya terasa "hambar" karena tidak ada tarikan khas perpindahan gigi.
2. Tim AT
Kelebihan:
- Lebih kuat dan tahan banting untuk membawa banyak penumpang atau barang.
- Akselerasi awal terasa lebih sigap dan memberikan sensasi berkendara yang sporty.
- Perawatan lebih mudah dan murah, dengan umur komponen yang umumnya lebih panjang.
Kekurangan:
- Sedikit lebih "haus" bensin dibandingkan CVT.
- Masih terasa hentakan saat perpindahan gigi, yang mungkin mengurangi kenyamanan bagi sebagian penumpang.
- Kurang efisien saat digunakan pada kecepatan rendah yang konstan.
Jadi, Mana yang Terbaik Buat Kamu?
Tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah. Pilihan terbaik kembali ke kebutuhan dan preferensi pribadimu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Daftar Komponen yang Wajib Diperiksa Sebelum Lakukan Perjalanan di Musim Hujan
-
Daftar Pajak Suzuki Ertiga Terlengkap November 2025, Lengkap dengan Cara Bayar via Online
-
7 Mobil Bekas 100 Jutaan Tahun Muda, Tangguh dan Mudah Perawatan
-
Skutik Premium Zontes 552 Datang, Bikin Pasar TMAX Goyang
-
Komitmen Mitsubishi Fuso Menciptakan Ekosistem Industri Mandiri di Indonesia
-
Chery Perluas Ekspansi di Indonesia dengan Peresmian Dealer Baru di Bintaro
-
6 Fakta BBM Bobibos yang Bikin Geger, Pertamina Sampai Buka Suara
-
Jangan Sampai Rugi! 3 Cara Aman Over Kredit Mobil Tanpa Terjerat Masalah Hukum
-
Jadi Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Kalahkan Honda Brio dan Kijang Innova
-
Yamaha Tiba-tiba Perkenalkan Aerox Versi Listrik dengan Jarak Tempuh 106 Km