- Transmisi CVT menawarkan kehalusan dan efisiensi BBM, ideal untuk kenyamanan berkendara di perkotaan.
- Transmisi AT (konvensional) lebih tangguh, responsif untuk tanjakan, dan biaya perawatannya lebih bersahabat.
- Pilihan Anda akan sangat bergantung pada prioritas: kenyamanan dan irit (CVT) atau tenaga dan ketangguhan (AT).
Suara.com - Beli mobil matic itu gampang-gampang susah. Setelah cocok dengan modelnya, kamu pasti dihadapkan pada pilihan krusial: mau transmisi CVT atau AT (matik konvensional)?
Keduanya sama-sama bikin kaki kiri istirahat, tapi karakter, rasa, dan biaya perawatannya beda jauh.
Mari kita bedah tuntas duel abadi keduanya, agar kamu bisa memilih transmisi yang paling pas dengan gaya hidupmu.
Duel Abadi: CVT Melawan AT
Untuk tahu mana juaranya, kita perlu adu mereka dari berbagai sisi. Mulai dari cara kerja di balik kap mesin hingga apa yang kamu rasakan di balik kemudi.
1. Beda Cara Kerja, Beda Rasa
Ini adalah perbedaan paling fundamental. CVT (Continuously Variable Transmission), seperti dijelaskan di laman Suzuki, tidak punya gigi fisik.
Transmisi ini menggunakan sepasang puli yang terhubung sabuk baja.
Rasio giginya berubah secara terus-menerus dan sangat halus, seperti eskalator yang naik tanpa anak tangga.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas 7 Seater Ukuran Kecil untuk Keluarga, Anti Rewel
AT (Automatic Transmission) atau matik konvensional, masih menggunakan seperangkat roda gigi (planetary gear set).
Perpindahan giginya terasa bertahap, memberikan sedikit hentakan atau jeda saat mobil berakselerasi, mirip seperti menaiki anak tangga.
2. Soal Irit-iritan dan Biaya Jangka Panjang
Urusan kantong sering jadi penentu utama. CVT umumnya lebih irit bahan bakar. Sistemnya pintar menjaga putaran mesin (RPM) tetap rendah dan stabil, sehingga bensin tidak terbuang percuma.
AT cenderung sedikit lebih boros. Adanya proses perpindahan gigi membuat RPM mesin naik-turun, yang tentunya butuh konsumsi BBM lebih banyak.
Untuk perawatan, AT lebih unggul. Komponennya lebih sederhana dan tangguh, membuat biaya servis jangka panjangnya lebih murah.
Perawatan CVT lebih rumit, butuh oli khusus yang lebih mahal, dan jika rusak, biaya perbaikannya bisa bikin dompet menangis.
3. Adu Tenaga dan Ketangguhan
Siapa yang paling kuat? CVT memberikan akselerasi yang lembut dan linear. Sangat nyaman untuk stop-and-go di kemacetan, tapi terasa kurang "nendang" bagi yang suka sensasi tarikan instan.
AT menawarkan akselerasi awal yang lebih responsif dan bertenaga. Hentakan saat pindah gigi justru memberikan sensasi berkendara yang lebih sporty dan meyakinkan saat butuh tenaga cepat.
Untuk beban berat, AT adalah juaranya. Sistem torque converter-nya lebih andal untuk menanjak atau menarik beban. Sebaliknya, CVT tidak disarankan untuk kerja berat karena sabuk bajanya bisa cepat aus.
Pilih Tim Mana? Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing
Agar lebih mudah, mari kita simpulkan dalam bentuk poin plus dan minus.
1. Tim CVT
Kelebihan:
- Super halus, nyaris tanpa getaran atau hentakan saat berakselerasi.
- Juara efisiensi BBM, bikin pengeluaran bensin lebih hemat.
- Sangat nyaman dan praktis untuk dipakai di lalu lintas perkotaan yang padat.
Kekurangan:
- Biaya perawatan dan perbaikan komponennya cenderung lebih mahal.
- Kurang tangguh untuk membawa muatan berat atau melibas tanjakan curam.
- Bagi sebagian orang, sensasi berkendaranya terasa "hambar" karena tidak ada tarikan khas perpindahan gigi.
2. Tim AT
Kelebihan:
- Lebih kuat dan tahan banting untuk membawa banyak penumpang atau barang.
- Akselerasi awal terasa lebih sigap dan memberikan sensasi berkendara yang sporty.
- Perawatan lebih mudah dan murah, dengan umur komponen yang umumnya lebih panjang.
Kekurangan:
- Sedikit lebih "haus" bensin dibandingkan CVT.
- Masih terasa hentakan saat perpindahan gigi, yang mungkin mengurangi kenyamanan bagi sebagian penumpang.
- Kurang efisien saat digunakan pada kecepatan rendah yang konstan.
Jadi, Mana yang Terbaik Buat Kamu?
Tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah. Pilihan terbaik kembali ke kebutuhan dan preferensi pribadimu.
Pilih CVT jika: Kamu adalah pengemudi santai yang memprioritaskan kenyamanan maksimal, kehalusan, dan efisiensi bahan bakar. Kamu lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan perkotaan yang sering macet.
Pilih AT jika: Kamu butuh mobil yang tangguh, sering membawa muatan berat, suka sensasi akselerasi yang responsif, dan ingin biaya perawatan jangka panjang yang lebih terjangkau.
Sekarang, kamu sudah punya bekal lengkap untuk membuat keputusan. Selamat memilih mobil impianmu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Irit Biaya Perawatan, Tak Bikin Boncos!
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Beat Street vs Beat Karbu Lebih Awet Mana? Ini Kelebihan, Kekurangan dan Beda Harga Bekasnya
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
5 Mobil Bekas Murah Tapi AC Dingin dan Mesin Enak Buat Harian
-
4 Motor Bekas Mesin Bandel Cocok Buat Ojek Online, Murah Meriah Jarang Masuk Bengkel