- Biaya charge mobil listrik di rumah lebih hemat 30% dibanding SPKLU dengan tarif Rp1.699 per kWh.
- Simulasi lengkap biaya isi daya penuh Wuling Air EV hanya Rp 30 ribuan hingga Hyundai Ioniq 5.
- Tips hemat pengisian daya dan estimasi modal pasang wallbox pribadi di garasi rumah.
Suara.com - Anda penasaran seberapa hemat mengisi daya mobil listrik di rumah dibandingkan harus mengantre di SPKLU umum atau membeli bensin?
Jangan cuma kira-kira, mari kita bedah dengan kalkulator! Artikel ini menyajikan simulasi hitungan nyata tarif listrik 2025 agar Anda tidak salah kalkulasi.
Simak panduan lengkap berikut ini untuk memaksimalkan "cuan" dari penghematan biaya operasional kendaraan listrik harian Anda.
Adu Murah: Listrik Rumah vs SPKLU
Mengisi daya kendaraan listrik di rumah (Home Charging) adalah kunci penghematan utama.
Saat ini, tarif listrik rumah tangga non-subsidi (R-1 2.200 VA ke atas) dipatok stabil di angka Rp1.699,53 per kWh.
Angka tersebut jelas lebih bersahabat dibandingkan tarif Fast Charging di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mencapai Rp2.466 per kWh.
Selisih harga sekitar Rp766 per kWh ini jika dikalikan kapasitas baterai yang besar, hasilnya akan sangat signifikan bagi dompet Anda.
Simulasi Biaya "Full Tank" di Rumah
Baca Juga: Kemenperin Akui Industri Otomotif Bahaya, Meski Penjualan Mobil Listrik Meroket, Ini Alasannya
Agar gambaran penghematan semakin jelas, berikut adalah estimasi biaya mengisi baterai dari 0 persen hingga 100 persen di rumah untuk berbagai model populer.
Untuk mobil mungil Wuling Air EV Standard Range (18 kWh), Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp30.582 untuk isi penuh.
Sedangkan untuk tipe Wuling Air EV Long Range (26,5 kWh), biayanya sekitar Rp45.083.
Bagi pemilik Nissan Leaf (40 kWh), biaya pengisian penuhnya adalah Rp67.960.
Sementara itu, BYD Dolphin (44,9 kWh) membutuhkan biaya sekitar Rp76.253.
Untuk mobil yang lebih besar seperti Hyundai Ioniq 5 Standard (58 kWh), Anda cukup membayar Rp98.482.
Sedangkan varian Long Range (72,6 kWh) memakan biaya Rp 123.507. Angka ini mirip dengan biaya Toyota bZ4X (71,4 kWh) yang berada di kisaran Rp121.168.
Studi Kasus Penghematan: AION Y Plus
Mari kita bedah lebih dalam menggunakan contoh mobil listrik AION Y Plus yang memiliki baterai 50,66 kWh.
Seringkali kita tidak mengisi dari nol, melainkan hanya menambah daya sekitar 50 persen.
Jika Anda mengisi daya 50 persen (sekitar 25,33 kWh) di SPKLU, Anda harus membayar Rp62.463.
Namun, jika Anda melakukan pengisian yang sama di rumah, biayanya hanya Rp43.035.
Perhitungannya 50 persen x 50,66 kWh = 25,33 kWh. Kemudian dikalikan dengan Tarif listrik: Rp1.699/kWh didapat angka Rp43.035.
Artinya, Anda hemat Rp19.428 setiap kali pengisian separuh baterai. Bayangkan jika dilakukan 10 kali sebulan, uang kopinya lumayan!
Duel Operasional: Listrik vs Bensin (Per 100 KM)
Keunggulan mobil listrik semakin tak terbantahkan jika kita menghitung biaya per kilometer perjalanan. Mari kita asumsikan rata-rata konsumsi energi untuk menempuh jarak 100 KM.
Mobil listrik seperti Ioniq 5 rata-rata mengonsumsi 14 kWh per 100 km. Jika dikalikan tarif rumah, biayanya hanya Rp23.786. Ini berarti biaya energi per kilometernya hanya Rp237 perak!
Bandingkan dengan mobil bensin 1.500cc yang rata-rata butuh 10 liter BBM untuk 100 km (rasio 1:10).
Dengan asumsi harga Pertamax Rp 13.000/liter, Anda harus keluar uang Rp130.000. Biaya per kilometernya mencapai Rp1.300.
Kesimpulannya, mobil listrik 5 hingga 6 kali lebih hemat dibandingkan mobil bensin.
Modal Pasang Charger di Rumah
Meskipun hemat operasional, Anda perlu mempertimbangkan investasi awal. Jika menggunakan Portable Charger bawaan mobil memang gratis, tapi pengisiannya lama (10-20 jam).
Solusi terbaik adalah memasang Wallbox (7,4 kW) yang bisa mengisi penuh dalam 4-8 jam.
Siapkan estimasi dana total antara Rp10 juta hingga Rp20 juta, yang mencakup harga alat, biaya instalasi kabel, dan penambahan daya listrik PLN jika diperlukan.
Tips Hemat dan Awet Baterai
Untuk menjaga kesehatan baterai dan dompet, sebaiknya lakukan pengisian daya pada malam hari saat tegangan listrik stabil.
Manfaatkan fitur timer charging pada mobil untuk mencegah pengisian berlebih (overcharge).
Hindari kebiasaan mengisi baterai hingga 100 persen setiap hari kecuali untuk perjalanan jauh; batas 80-90 persen sudah cukup untuk harian dan lebih awet untuk umur baterai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Pilihan Skuter Matik Anti Pegal untuk Liburan Akhir Tahun
-
Mengintip Kecanggihan dan Performa VinFast VF7 yang Memikat Hati Para Persona Inspiratif
-
3 Rute Jakarta-Bandung Naik Mobil untuk Liburan, Berapa Jam Sampai dan Saldo E-Toll yang Disiapkan?
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Honda BeAT untuk Aktivitas Harian
-
Punya Suzuki Jimny? Ikut Kontes Modifikasi Ini, Bisa Dapat Subsidi Rp25 Juta
-
3 Mobil MPV Bekas di Bawah Rp50 Juta, Kabin Lega Muat Sekeluarga Bisa Dipakai Tamasya
-
4 Tips Kurir Motor Bawa Paket, Aman Sampai Tujuan Rejeki Makin Lengket
-
6 Aksesori Resmi Yamaha NMAX Turbo Mulai Rp85 Ribu, Bikin Motor Makin Ganteng dan Stabil
-
10 Jam Terendam Banjir Lumpur di Aceh, Isuzu Panther 'Bangkit dari Kubur' dengan Mesin Nyala Normal
-
5 Aksesori Honda BeAT Paling Murah, Mudah Dipasang Bikin Makin Keren dan Nyaman