Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga mengapresiasi koperasi unit desa (KUD) di Klungkung, Bali, yang menyerap gabah petani di atas harga harga pembelian pemerintah (HPP) Bulog. Hal ini merupakan upaya memotong mata rantai tengkulak, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pengurus tiga KUD, yaitu KUD Artha Wiguna, KUD Panca Satya, dan KUD Jaya Werdi, kepada Puspayoga saat mengunjungi penggilingan padi KUD Jaya Werdi, Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (14/10/2017).
Dalam kunjungan tersebut, pengurus KUD menyampaikan bahwa mereka membeli langsung gabah dari petani seharga Rp 4.000/kg lebih tinggi dari HPP Bulog sebesar Rp 3.700/kg.
Nyoman Wenten, pengurus KUD Jaya Werdi, mengatakan, mereka langsung membeli gabah kering panen ke petani dan biaya transportasi tetap ditanggung oleh koperasi. Setelah KUD mengolah menjadi menjadi beras, kemudian produk itu dijual dengan harga murah atau di bawah harga pasar, yaitu Rp 9.700/kg.
Wenten menambahkan, pada 2005, KUD Jaya Werdi pernah mendapat bantuan dari Kemenkop dan UKM berupa mesin penyosoh gabah (rice milling unit) untuk meningkatkan kualitas produksi beras.
Pada kesempatan yang sama, I Gede Surya Atmaja, pengurus KUD Artha Wiguna, menyampaikan, koperasinya mampu memasok beras rata-rata 30 ton per bulan ke pasaran.
Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengatakan, program pengadaan gabah dengan konsep beli mahal-jual murah ini digulirkan oleh Pemda Klungkung. Pemda mewajibkan pengadaan beras PNS di Klungkung dengan beras lokal dan ritel modern, sementera koperasi dan Bumdes menjual beras lokal.
Suwirta menyebut, penyerapan gabah di atas HPP bahkan membuat petani berlomba-lomba menjual gabahnya ke koperasi. Satu KUD saja, dikatakannya, mampu membeli 250-300 ton gabah petani, sementara pendapatan petani naik Rp 2 juta-3 juta/ha.
Selain mengunjungi KUD Jaya Werdi, Puspayoga juga berkunjung ke unit-unit usaha Koperasi Pasar Srinadi, di Klungkung, yakni Supermarket Inti, toko bahan bangunan, dan Wisata Tirta Srinadi. Ia menyatakan kagum dengan perkembangan Koppas Srinadi yang telah berusia 32 tahun tersebut.
Koperasi Srinadi memiliki anggota lebih dari 12.000 orang dan berbagai unit usaha.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence