Suara.com - Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), 70,72 persen penduduk Indonesia merupakan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Data tersebut menunjukan bahwa Indonesia sedang menghadapi bonus demografi dan akan terus berjalan hingga 10-20 tahun ke depan.
Dengan kata lain, pertumbuhan penduduk usia kerja akan bertambah pesat. Kebutuhan lapangan pekerjaan pun semakin tinggi, dan hal ini sangat berpotensi meningkatkan angka pengangguran jika sumber daya manusia atau SDM kita tidak berlualitas.
Untuk itu, terdapat urgensi bagi masyarakat usia produktif untuk menyesuaikan kualitas dan kompetensi diri agar dapat diserap oleh pasar kerja kedepannya.
Saat ini, upaya pemerintah dalam menghadapi bonus demografi yakni melalui program Indonesia Emas 2045 dalam mewujudkan generasi muda Indonesia menjadi lebih unggul dan berdaya saing. Melalui program ini, pemerintah memiliki visi dan misi untuk menyediakan lapangan pekerjaan serta melahirkan SDM yang berkualitas. Upaya pemerintah ini dapat dijalankan secara optimal jika disinergikan dengan kolaborasi dari industri dan kesadaran masyarakat.
Gita Wirjawan, melalui kanal Youtube nya di acara Endgame Season 3 episode 23 mengajak Tomy Yunus, selaku CEO & Co-Founder Cakap, salah satu perusahaan edukasi teknologi terbesar di Indonesia, untuk berdiskusi tentang jurus utama dalam menunggangi bonus demografi.
Mengutip siaran tertulis yang diterima Suara.com, Gita Wirjawan melihat bahwa bahasa asing masih dikenal tabu di Indonesia. Padahal, Indonesia dapat bercermin dari negara tetangga seperti Filipina, yang mendapatkan pertumbuhan ekonomi signifikan karena kepiawaian tenaga kerjanya dalam berbahasa Inggris.
Ia juga mengatakan bahwa penguasaan bahasa asing merupakan hal yang paling fundamental saat ini. Dengan penguasaan bahasa asing, ke depannya akan lebih mudah untuk memahami skill lain (seperti digital, teknologi, dan sebagainya). Melihat sumber belajar yang berkualitas saat ini banyak yang berasal dari referensi internasional.
Tomy Yunus juga menegaskan bahwa kecakapan bahasa asing merupakan kunci bagi siapapun untuk berkembang. Tomy sendiri mendirikan Cakap sebagai platform pembelajaran bahasa online karena pengalaman beliau dan juga pendiri Cakap lainnya yang memiliki pengaruh besar dalam hidupnya.
“Sebenarnya kami ini adalah living proof bahwa seseorang yang biasa-biasa aja, once we can acquire one skill, which is language, it’s very powerful. Langsung peluang itu terbuka double or even triple,” katanya.
Baca Juga: Cara Menambahkan Subtitle ke Video YouTube, Pilih Berbagai Bahasa dengan Mudah
Tomy juga melihat bahwa di Indonesia akses pembelajaran bahasa asing yang berkualitas dengan harga terjangkau masih terbilang cukup sulit. Untuk itu, Cakap hadir sebagai solusi pendidikan yang saat ini telah memberikan kelas pembelajaran bahasa asing meliputi Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, serta Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
“Ada riset yang dilakukan oleh UN dikutip oleh Harvard Business Review yang menunjukan bahwa ada strong correlation dari GNI per capita di negara dengan kemampuan Bahasa Inggris,” kata Tomy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence