Suara.com - Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya kelautan, telah menghadapi tantangan dalam industri nelayan. Mayoritas nelayan tinggal di pulau-pulau terpencil dengan akses yang terbatas terhadap bahan bakar minyak (BBM), sumber energi utama.
Kenaikan harga BBM telah menjadi hambatan utama dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan. Harga BBM yang tinggi telah memberikan dampak negatif pada ekonomi nelayan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2022, mencatat bahwa lebih dari 2 juta nelayan menghadapi kerugian akibat biaya operasional yang tinggi akibat kenaikan harga BBM.
Keterbatasan aksesibilitas ke pulau-pulau terpencil juga menjadi kendala serius dalam memenuhi kebutuhan energi mereka.Produktivitas nelayan yang berdampak lantaran biaya BBM memakan porsi 70% dari total biaya operasional. Turunnya produktivitas dan hasil tangkapan akan meningkatkan harga ikan di pasaran.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Electrifying Marine bisa menjadi solusi. Program inovatif ini bertujuan untuk menggantikan penggunaan BBM dengan energi listrik yang lebih efisien dan terjangkau di sektor kelautan dan perikanan.
Direktur Operasional PT Perindo, Fajar Widisasono, menjelaskan Electrifying Marine adalah langkah maju yang sangat penting untuk mendukung sektor perikanan Indonesia. "Dengan melihat tantangan besar yang dihadapi oleh nelayan, perlu mencari solusi yang tidak hanya berdampak positif secara ekonomi, tetapi juga menghormati lingkungan yang kita tinggali," ujarnya.
"Kami yakin bahwa Electrifying Marine akan menciptakan perubahan yang substansial. Ini adalah langkah besar menuju kelautan yang lebih hijau dan berkelanjutan, di mana sektor kelautan Indonesia bisa tampil sebagai pelopor perubahan global,"tambahnya.
Transformasi dari BBM ke energi listrik bukan hanya tentang efisiensi dan biaya, tetapi juga tentang melindungi warisan kelautan Indonesia untuk generasi mendatang. Dengan langkah progresif ini, Electrifying Marine memperlihatkan bagaimana inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Fajar menjelaskan dengan melakukan elektrifikasi, nelayan akan mendapatkan manfaat yang signifikan. Mulai meningkatkan pendapatan, karena efisiensi operasional yang lebih baik dan biaya perawatan yang lebih rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas nelayan.
"Dengan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan pendapatan, nelayan akan merasakan peningkatan kesejahteraan yang signifikan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Mengadopsi energi listrik sebagai sumber tenaga akan mengurangi dampak lingkungan negatif yang dihasilkan dari pembakaran BBM, membantu melindungi lingkungan laut yang berharga," tuturnya.
Baca Juga: Sumber Daya Alam Melimpah, Wanita Nelayan di Pangandaran Dilatih Membuat Keripik Sukun
Program Electrifying Marine juga mendorong pengembangan industri hilir perikanan, seperti pengolahan ikan, pembuatan pakan ikan, atau budidaya ikan. Dengan adanya listrik yang memadai, pelaku usaha perikanan dapat meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi produk, dan memperluas pasar.
Tentu, seperti perubahan revolusioner lainnya, tantangan selalu ada. Menurut Fajar, investasi awal, pendidikan teknologi, dan infrastruktur menjadi beberapa rintangan yang perlu diatasi bersama.
"Setiap tantangan selalu menyimpan peluang? Melihat ke luar negeri, Norwegia, Finlandia hingga China telah memberikan contoh bahwa visi ini bukanlah mimpi. Negara-negara tersebut telah berhasil mengintegrasikan teknologi elektrifikasi dalam sektor industri kelautan dan perikanannya, menunjukkan bahwa kita bisa meraihnya," optimis Fajar.
Dengan kolaborasi berbagai pihak yang melibatkan seluruh stakeholder, sektor kelautan dan perikanan di Indonesia bisa melangkah maju menuju masa depan yang lebih terang dengan program Electrifying Marine. Program ini bukan hanya tentang mengatasi tantangan, tetapi juga tentang membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mensejahterakan nelayan.
Tag
Berita Terkait
-
Nelayan di Cilacap Dapat Bantuan Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi
-
KNP Sulsel Beri Edukasi Budi Daya Rumput Laut Bagi Warga di Takalar
-
Pukat Trawl Merajalela di Selat Malaka, Nelayan Tradisional Tanjung Balai Mengeluh
-
PLN Bantu Perahu Listrik, Nelayan Raja Ampat di Papua Ini Tak Lagi Pusing Biaya BBM
-
4 Nelayan Trenggalek Hilang di Perairan Pantai Gladak Tulungagung, Berikut Daftarnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence