Suara.com - Pegiat brand lokal, Arto Biantoro merilis buku keduanya bertajuk Namanya Apa? Memahami Kekuatan Merek dan Cara Menemukannya di Smesco Indonesia, Jakarta Selatan pada Jumat, (6/10/2023). Buku ini berisi 231 halaman, terbagi menjadi lima bab, dan diterbitkan oleh penerbit Pop.
Sebelumnya lulusan Pendidikan tinggi di bidang Sistem Informatika dari California State University of Fresno dan Desain Periklanan dari Academy of Art, San Fransisco. Mantan Creative Director ini juga pernah merilis buku berjudul Merk Indonesia Harus Bisa.
Buku Namanya Apa? berisi seputar cara dan proses membuat nama merek hingga cara membangun brand, apa pun yang perlu kita ketahui dan pahami. "Saya berharap buku ini dapat membantu siapapun secara taktis untuk mengetahui lebih luas cara membuat nama merek, khususnya bagi yang nge-blank untuk memulainya. Saya juga berharap pembaca mendapatkan ide lewat referensi-referensi yang saya temukan," kata Arto saat peluncuran.
Ratusan brand lokal disebut dalam buku ini, termasuk sebanyak 337 brand lokal tampil dalam sampul buku Namanya Apa? Terkait brand lokal, Arto juga menceritakan keunikan kemunculan beberapa brand yang sangat melekat dengan penduduk Indonesia. Meski demikian sebagai referensi, Arto tidak melupakan bercerita tentang brand internasional.
Arto yang mendirikan Gambaran Brand, sebuah layanan pengembang brand lokal lebih lanjut memiliki mimpi agar angka pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia semakin besar dan memperkecil risiko kegagalan. Baginya, pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia menjadi faktor strategis bagi peningkatan daya saing dan ekonomi lokal sehingga mampu menjaga kestabilan ekonomi nasional.
Dia berpendapat brand bisa mengubah cara pandang dan membangun nasionalisme. "Itu yang saya percaya dan menjadi dasar buku ini dibuat. Banyak negara yang menggunakan kekuatan brandnya lewat berbagai sarana dan kini telah berhasil membangun national pride. Kini giliran kita," ucap Arto, putra bungsu seniman nasionalis Kris Biantoro penuh optimisme.
Untuk itu, Arto mengajak UMKM juga memahami pentingnya sebuah brand atau logo. Dengan logo yang baik, target pasar sesuai, anggaran memadai, Arto berharap UMKM bisa memasarkan produk dengan maksimal dan meraih sales yang memuaskan. Menurutnya, logo dan kemasan adalah jalan pertama dari membangun brand.
“Bersama FlexyPack, UMKM dapat memajukan usaha dengan packaging yang menarik yang dapat menaikkan citra brand pelaku UMKM ke kelas international, dan dengan kemasan food grade menjadikan produk lebih aman. Kami akan terus mendukung program pemerintah dalam mengembangkan UMKM. Dengan hadirnya Flexypack di seluruh pelosok Nusantara, bisnis terasa lebih mudah dan nyata. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas bagi customer,” tuturnya.
Handoko Hendroyono, Co Founder M Bloc dan Filosofi Kopi dalam pengantar buku juga memberikan pandangannya terkait brand.
Baca Juga: Ngaku Pencinta Baju Thrifting, Adian Napitupulu Tak Setuju Larangan Impor Pakaian Bekas
"Nama bukan sekadar nama, tetapi sebuah kekuatan yang bisa menghubungkan berbagai kepentingan. Nama apabila dieksplorasi dengan baik bisa menjadi intellectual property yang unggul," katanya.
Berita Terkait
-
Jadi Ancaman UMKM RI, TikTok Indonesia Blak-blakan Soal Project S TikTok
-
Duh, Kemenkop Catat Banyak UMKM Gulung Tikar Kalah Bersaing di TikTok Shop
-
Dipanggil Kemenkop UKM, TikTok Respons Ketidakhadiran Pejabat Eksekutif di Indonesia: Struktur Kita Kompleks
-
Luncurkan Buku 'Perang Rusia Vs Ukraina', Panglima TNI: Semoga Perang Segera Berakhir
-
Melihat Lebih Dekat Proses Konversi Motor Listrik
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence