Suara.com - Asian Games 2018 jadi momen indah bagi dua petenis Indonesia, Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi. Turun di sektor ganda campuran, keduanya berhasil mewujudkan cita-cita meraih medali emas Asian Games.
Setelah menunjukan kapasitasnya sebagai petenis muda potensial, Christo dan Aldila kini membidik target selanjutnya. Keduanya punya ambisi besar untuk bisa tampil di Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang.
"Salah satu target saya dan Christopher Rungkat ya bisa bermain di Olimpiade 2020 Tokyo. Tapi kan tahun depan juga ada Sea Games 2019, mungkin itu multievent terdekat untuk ganda campuran," kata Aldila Sutjiadi di kawasan Blok-M, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Medali emas Asian Games 2018 memang jadi modal besar bagi pasangan ganda campuran "dadakan" yang baru dipasangkan dua minggu sebelum Asian Games 2018 itu. Namun, untuk meraih asa tampil di Olimpiade, Christo - Aldila dipastikan akan menemui jalan terjal.
Pasalnya, peringkat petenis-petenis Indonesia saat ini, termasuk Christo dan Aldila masih terlampau jauh untuk bisa menembus batas kualifikasi peserta di Olimpiade.
Selain itu, untuk meningkatkan peringkat dunia dengan mengikuti berbagai turnamen Internasional juga membutuhkan biaya yang besar.
"Untuk bisa tembus main di Olimpiade itu mungkin kalo sektor tunggal harus berada di top 150 dan sektor ganda harus berada di top 50," kata Aldila.
Sebagai informasi, saat ini Aldila berada di peringkat 636 dunia, sementara Christopher Rungkat berada di peringkat yang bisa dibilang cukup jauh, yakni 1.611 dunia.
Untuk menggapai peringkat sesuai kualifikasi Olimpiade, Christo menyebut biaya yang harus dikeluarkan tidaklah murah. Sebab, butuh puluhan turnamen untuk benar-benar mendongkrak peringkat mereka berdua dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
Baca Juga: Persija Tumbang dari Selangor FA di Patriot Chandrabhaga
"Masih ada dua tahun lagi menuju Olimpiade, per tahun harus digenjot lagi karena peringkat saya dan Aldila harus dinaikkan lagi. Jadi per tahun setidaknya 35 turnamen harus diikuti," ujar Christopher Rungkat.
"Realitasnya seperti itu. Kalau terjun ke profesional dana yang diperlukan memang tidak sedikit, sekitar USD 50-80 ribu per tahun," jelasnya.
Karena itu, Christo menyebut pemerintah harus lebih peduli terhadap olahraga tenis Indonesia, dengan turun tangan dalam hal pengembangan dan pembiayaan pertandingan bagi para atlet.
"Saya berharap ada bantuan pemerintah, minimal setengahnya lah dari 35 turnamen yang ada," tandas Christo.
Berita Terkait
-
Aldila Sutjiadi Sesalkan Harus Hadapi Priska di Babak Pertama WTA Chennai
-
Aldila Sutjiadi Terpaksa Mundur dari Babak Kedua Wimbledon, Partner Asal AS Cedera
-
Petenis Aldila Sutjiadi Sindir Pemberian Jam Rolex ke Timnas: Bisa Buat Tur Hingga 6 Bulan
-
Jadi Kebanggaan Indonesia, Ini Sejumlah Prestasi Petenis Putri Aldila Sutjiadi
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025