Suara.com - Pasangan ganda putri PBSI, Della Destiara Haris / Rizki Amelia Pradipta tak menampik gagal tampil maksimal di Jepang Open 2018. Mereka pun mengaku pasrah jika pada akhirnya akan "dicerai" oleh sang pelatih, Eng Hian dan PBSI.
Seperti diketahui, Eng Hian memberi ultimatum kepada Della / Rizki dan pasangan ganda putri Tanah Air lainnya, Anggia Shitta Awanda / Ni Ketut Mahadewi Istarani untuk setidaknya meraih satu gelar dari tiga turnamen terdekat pasca Asian Games 2018, yakni Jepang, Cina dan Korea Open 2018, jika tak ingin dipisah dari pasangan masing-masing.
Namun, kedua pasangan tersebut sudah dipastikan gagal menjalani ujian pertama. Di Jepang Open 2018, Della / Rizki dan Anggia / Ni Ketut langsung terhenti dari wakil tuan rumah.
Rizki / Della ditundukkan Ayako Sakuramoto / Yukiko Takahata dengan skor 13-21, 21-15, dan 11-21. Sementara Anggia / Ketut dikalahkan Misato Aratama / Akane Watanabe dengan skor 16-21, 18-21.
"Sebetulnya ultimatum dari pelatih bukan jadi beban buat kami, kami mau menunjukkan juga kemampuan kami sejauh mana," buka Della Destiara Haris dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (12/9/2018).
"(Tapi) kalau memang hasilnya kurang bagus juga, mungkin memang sudah sepatutnya kami dipisah, siapa tahu hasilnya akan lebih baik," imbuhnya.
Di sisi lain, Rizki mengaku ingin tetap berpasangan dengan Della, meski tetap menghormati keputusan pelatih jika pada akhirnya benar-benar memisahkan mereka berdua.
"Kami maunya sih tetap berpasangan dan coba terus, tapi mungkin pelatih melihat dari turnamen keseluruhan. Mungkin koh Didi (Eng Hian) mau mencoba diubah pasangannya, siapa tahu ada peluang yang lebih baik," ucap Rizki.
Dengan kekalahan Della / Rizki dan Anggia / Ni Ketut, Indonesia pun hanya punya satu wakil dari sektor ganda putri di babak kedua Jepang Open 2018, yakni Greysia Polii / Apriyani Rahayu.
Di babak kedua, Greysia / Apriyani akan menghadapi wakil Jepang yang menumbangkan Della / Rizki di babak pertama, Ayako Sakuramoto / Yukiko Takahata.
Berita Terkait
-
Jaga Tradisi Juara, Magelang Tutup Rangkaian Program PBSI Kenalkan Bulu Tangkis Usia Dini
-
Indonesia Kian Dekat Emas Pertama SEA Games 2025, Indra Wijaya Sebut Pemain Siap Tempur
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Tim Bulutangkis Indonesia Terbang ke Thailand, Siap Tempur di SEA Games 2025
-
Grego dan Sabre masuk tim SEA Games 2025, Taufik Hidayat: Jangan Jadi Polemik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025