Suara.com - Usia yang sudah menginjak kepala empat tidak membuat optimisme atlet para tenis meja Indonesia, David Jacobs, menurun.
Sebaliknya, tekad dan semangatnya makin menggebu-gebu untuk menyumbang medali emas bagi Indonesia di Asia Para Games 2018.
Disamping termotivasi karena bermain di rumah sendiri, David Jacobs juga punya modal positif di Asian Para Games 2018 nanti, yakni medali emas di event yang sama pada 2014 silam.
Baca Juga: Kisah Ni Nengah, Antara Wonder Woman dan Harumkan Indonesia
Selain itu, berbagai try out yang dijalaninya tahun ini juga dinilai membuahkan hasil positif.
Salah satunya saat menjuarai Las Vegas World Veteran Championships 2018, Juli lalu.
"Target saya sih pastinya ingin dapat medali emas ya. Tapi yang paling penting pada hari H nanti bisa fit sehat dan tampil maksimal. Optimis bisa dapat emas," kata David Jacobs, 41 tahun, saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
David sadar, sebagai atlet usianya kini tak lagi muda. Dari segi kecepatan pun dinilainya sudah menurun dibanding masa-masa keemasannya dulu.
Namun, dirinya tetap yakin bisa tampil kompetitif, karena tenis meja bukan hanya soal kekuatan fisik, namun pengalaman dan mentalitas.
"Saya jaga pola makan saja. Walaupun ada atau tak ada pelatnas saya tetap latihan. Memang dari segi kecepatan dan kekuatan ada penurunan. Tapi semakin ke sini saya jadi lebih dewasa dalam menyikapi permainan lawan," ujar atlet berdarah Ambon tersebut.
"Intinya, pengalaman yang saya miliki sekarang bisa membantu saya melihat kelemahan lawan dengan cepat. Dari speed memang tidak seperti dulu, tapi soal memahami permainan lawan, kini sudah lebih bagus," jelasnya.
Di Asian Para Games 2018, David Jacobs akan turun di kelas C10—tingkat disabilitas paling ringan. Dirinya akan bermain di dua nomor, yakni individu putra dan tunggal putra.
Baca Juga: Ade : Kalahkan The Minions Tak Cukup Kerja Keras, Juga Butuh...
Bermain di rumah sendiri, David Jacobs termotivasi untuk tampil baik. Dirinya berharap apa yang telah dipersiapkan mampu berbuah hasil di pertandingan nanti.
"Jadi mental paling penting sih bagaimana caranya kita siap, karena kalau ngomong teknik kan semua sudah latihan, tapi kita optimis Indonesia bisa," tukasnya.
Berita Terkait
-
Ulangi Rekor 30 Tahun Silam, Indonesia Lampaui Target Medali SEA Games 2025
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali