Suara.com - Marc Marquez harus membayar 'mahal' selebrasinya yang terlalu bersemangat usai dipastikan menjadi juara dunia MotoGP 2018 setelah memenangi balapan MotoGP Jepang, Minggu (21/10/2018).
Dirinya mengalami cedera dislokasi bahu. Cedera ini bermula saat Marquez melakukan selebrasi di pinggir lintasan bersama sang adik, Alex Marquez, dan beberapa kru Repsol Honda.
Tak mau ketinggalan, pebalap Aprilia, Scott Reading juga memberikan selamat kepada rider 25 tahun itu.
Nahas, selebrasi keduanya yang terlalu bersemangat membuat bahu Marquez geser.
Dalam cuplikan video, Marc Marquez terlihat kesakitan dan langsung berbaring di aspal sambil memegangi bahunya, hingga Alex dan beberapa kru Honda menghampirinya.
Menurut Marquez, dislokasi bahu kali ini bukanlah yang pertama di musim ini. Dia menyebut sudah beberapa kali mengalaminya hingga merasa cedera bahu tersebut menjadi salah satu kelemahannya sepanjang musim.
"Mungkin ini adalah salah satu titik lemah saya di musim ini, karena dislokasi bahu ini sudah sering kali terjadi saat latihan," ujar Marquez, dikutip dari Crash, Senin (22/10/2018).
"Desember nanti saya harus mengatasi ini dengan dokter agar musim depan bisa tampil sempurna," tuturnya.
Balapan MotoGP 2018 sendiri sejatinya masih menyisakan tiga seri lagi. Namun, secara matematis poin Marquez sudah tidak mungkin bisa dikejar lagi oleh pesaing terdekatnya, Andrea Dovizioso (Ducati).
Baca Juga: Geregetan, Rossi : Suzuki Lebih Kuat dari Yamaha Sekarang
Marquez tercatat saat ini telah mengumpulkan 296 poin. Dia unggul 102 poin dari Dovizioso.
Gelar juara dunia ini menjadi yang ketujuh sepanjang karier Marquez dan yang kelima di kelas MotoGP. Sementara dua gelar lainnya diraih Marquez, masing-masing di kelas 125cc/Moto3 (2010) dan Moto2 (2012).
Berita Terkait
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
-
Ini Strategi Jitu MotoGP Mandalika Gaet Ribuan Penonton, Apa Saja?
-
Jatuh di Arab Saudi, Tulang Jempol Kaki Arya Saloka Patah dan Bengkok
-
Drama di Misano! Veda Ega Pratama Kunci Gelar Runner-Up Dunia, Sejarah Baru Pembalap Indonesia
-
Fabio Quartararo Jajal Mesin Yamaha V4 Baru untuk MotoGP, Berharap Kembalikan Kejayaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025