Suara.com - Pabrikan Ducati telah memutuskan tidak meneruskan kolaborasi dengan juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, setelah tiga tahun bersama. Kontrak Stoner memang habis pada akhir tahun ini.
Stoner, yang meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati pada 2007, bergabung bersama Ducati sebagai pebalap penguji dan brand ambassador pada 2016.
Kehadirannya telah memberikan kontribusi vital bagi pengembangan motor Desmosedici GP, yang menjadi salah satu motor paling kompetitif di balapan MotoGP saat ini.
Kolaborasi antara Ducati dan Stoner juga berkontribusi kepada pengembangan akhir dari Panigale V4, serta menawarkan sejumlah saran untuk pengembangan sejumlah motor lainnya yang dikembangkan oleh Ducati.
"Casey akan selalu berada di hati para Ducatisti—sebutan bagi penggemar Ducati—dan atas nama mereka kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dia atas kolaborasi penting yang telah dia tawarkan kepada kami selama tiga tahun terakhir," kata CEO Ducati Claudio Domenicali, dikutip dari laman resmi MotoGP, Rabu (14/11/2018).
"Petunjuk teknis dan saran darinya, bersama kerja dari para pebalap lainnya dan Michele Pirro—pebalap penguji Ducati lainnya—telah membantu membuat Desmosedici GP sebagai salah satu motor paling kompetitif di MotoGP," lanjut Domenicali.
Sementara itu, Stoner mengaku bersyukur bisa turut membantu Ducati dalam pengembangan motor di balapan MotoGP.
"Saya akan selalu ingat ini. Selama tiga tahun terakhir, saya telah menikmati bekerja bersama tim, para ahli mesin dan teknisi, bekerja memperbaiki paket motor Desmosedici GP," kata Stoner.
Saat masih aktif balapan, Casey Stoner empat musim memperkuat Ducati, dari tahun 2007 hingga 2010. Setelah itu dia pindah ke tim pabrikan Honda, dikontrak selama dua tahun.
Baca Juga: Jadwal Seri Pamungkas MotoGP 2018 di Valencia
Di musim pertamanya bersama Honda, Stoner sukses meraih gelar juara dunia kedunya di tahun 2011.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Revo yang Aman dan Nyaman
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Vario 125 yang Aman di Jalan Licin
-
5 Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Honda BeAT yang Awet dan Murah
-
Bukan Toyota Supra, Ferry Irwandi Justru Pilih 'Supra Bapa' Tembus Area Terisolasi
-
BeAT vs Scoopy, Lebih Irit Mana? Ini yang Paling Cocok Jadi Motor Pertama
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat