Suara.com - Pembalap Indonesia berbakat binaan Astra Honda Racing Team, Dimas Ekky Pratama mampu mencuri perhatian publik Tanah Air. Betapa tidak, talentanya istimewa hingga dirinya mendapat kontrak untuk tampil semusim penuh di Moto2.
Namun dia tak sendirian, jauh sebelum Dimas Ekky Pratama, ada nama Doni Tata Pradita, pembalap di tim Yamaha Pertamina Indonesia yang pernah turun di ajang yang sama pada tahun 2008. Kesamaan dari dua pemalap ini, selain sama-sama pembalap Indonesia, keduanya juga menjalani debut di Sirkuit Internasional Losail, Qatar.
Untuk itu menarik untuk melihat, siapa sih yang lebih jago di antar keduanya, Doni Tata ataukah Dimas Ekky? Simak ulasannya berikut ini.
Dikutip dari data yang dirilis oleh situs resmi MotoGP, pada tahun 2008 Doni Tata berhasil menempati posisi ke 17, dari total 17 pembalap yang mampu finis pada balapan tersebut.
Pembalap kelas 250 cc ini mampu finish dengan catatan waktu 42 menit 21,663 detik, selisih 2 menit 5,0461 detik dengan pemenang balapan waktu itu, Mattia Pasini. Ditambah lagi, Doni Tata mampu mencatatkan topspeed 152,404 km/jam.
Beralih ke Dimas Ekky, pembalap Idemitsu Honda Team Asia ini mampu menyelesaikan balapan di Qatar Senin (11/3) lalu dengan capaian urutan ke 24, dari 26 pembalap yang mampu finish.
Pembalap yang baru saja menjalani debutnya di kejuaraan dunia kelas menengah ini menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 40 menit 53,705 detik. Selisih 1 menit 18,749 detik dari pemenang balapan, Lorenzo Baldassari. Pembalap ini juga mampu meraih topspeed 157,8 km/jam.
Jika statistiknya diadu, dari kedua pembalap beda zaman ini, Doni Tata meraih posisi lebih baik daripada Dimas Ekky. Walaupun demikian, Doni Tata finish di posisi paling buncit. Selisih waktunya dengan pembalap lebih banyak jika dibandingkan dengan catatan Dimas Ekky.
Catatan waktu Dimas Ekky pun lebih baik jika dibandingkan dengan Doni Tata, walaupun Dimas Ekky berada di urutan ke 24.
Baca Juga: ATC: Eks Pebalap Moto2 Sumbang Emas untuk Indonesia
Jadi, masalah posisi, Doni Tata lebih unggul daripada Dimas Ekky, namun masalah catatan waktu, Dimas Ekky mampu tampil lebih kompetitif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025