Suara.com - Lifter putra andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan gagal meraih emas di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2019 di Ningbo, China pada, Sabtu (20/4/2019) lalu.
Eko Yuli yang turun di kelas 61 kilogram hanya meraih perunggu. Kalah bersaing dengan dua lifter tuan rumah, Fabin Lin dan Fulin Qin, yang meraih emas dan perak.
Fabilin menyabet medali emas setelah mencatatkan total angkatan 312 kg (141 kg snatch dan 171 kg clean and jerk).
Sementara Fulin Qin menjadi runner-up usai membukukan total angaktan 302 kg (136 kg snatch dan 166 kg clean and jerk).
Meski target medali emas meleset, atlet 29 tahun itu tetap bersyukur. Sebab, total angkatan Eko Yuli kali ini justru lebih baik dibandingkan saat menjuarai Piala Dunia Angkat Besi 2019 di Fuzhou, China, Februari lalu.
Saat meraih medali emas Piala Dunia, Eko Yuli mencatatkan total angkatan 297 kg, dengan rincian 136 kg snatch dan 161 kg clean and jerk.
Sedangkan, pada Kejuaraan Asia ini, lifter kelahiran Metro, Lampung itu mencatatkan total angkatan 299 kg; 133 kg snatch dan 166 kg clean and jerk.
"Kalau dilihat dari segi medali memang ini perunggu dan pada kejuaran lalu (Piala Dunia Angkat Besi 2019) dapat medali emas. Tapi target saya memang (ingin) memperbaiki total angkatan dari kejuaraan sebelumnya," ujar Eko Yuli saat dihubungi wartawan, Senin (22/4/2019).
"Yang pasti saya tetap bersyukur dengan hasil yang didapatkan ini. Karena saya terfokus untuk pengumpulan poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo," sambungnya.
Baca Juga: MotoGP: Kekuatan Utama Motor Suzuki Dibocorkan Eks Pebalapnya
Kejuaraan Asia ini merupakan ajang kualifikasi Olimpiade 2020 ketiga yang diikuti Eko Yuli.
Selain Piala Dunia Angkat Besi 2019 Februari lalu, Eko Yuli turut mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 yang berlangsung di Ashgabat, Turkmenistan.
Pada kejuaraan dunia yang berlangsung pada November 2018, Eko Yuli meraih medali emas dengan total angkatan 317 kg (143 kg snatch dan 174 kg clean and jerk).
Kini, Eko Yuli Irawan bersiap fokus kembali mempersiapkan diri mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019 di Pattaya, Thailand, September mendatang.
Berita Terkait
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Menangis Sesenggukan di Hadapan Shin Tae-yong
-
Pengurus Perbati 2025-2029 Resmi Dikukuhkan, Tandai Era Baru Tinju Indonesia
-
Ambisi Indonesia Tuan Rumah Olimpiade 2036 Diganggu Qatar dan India
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang