Suara.com - Empat musim lamanya Valentino Rossi memperkuat tim Honda sejak memutuskan naik kelas dari 250cc ke kelas utama pada tahun 2000. Selama itu pula ia menorehkan kenangan manis.
Tiga gelar juara dunia dan 35 kemenangan diraihnya bersama Honda. Lantas kenapa Rossi keluar dari Honda di musim 2004 setelah memperoleh banyak kejayaan bersama pabrikan asal Jepang itu?
Guido Giavazzi, manajer pelayanan tim Honda Racing Team yang pernah bekerja sama dengan Rossi, mengungkapkan salah satu alasan The Doctor—julukan Rossi-pindah ke Yamaha.
Giavazzi mengklaim, Rossi yang kali itu menjadi paling dominan di kelas utama, merasa bosan karena terus-menerus juara.
"Ketika dia menang (juara) bersama kami (tim Honda), saya pikir dia bosan karena punya motor terbaik dan pergi untuk mencari tantangan baru," ujar Giavazzi dilansir Tuttomotoriweb, Selasa (25/6/2019),
"Dia ingin membuktikan bahwa dialah penentu kemenangan, bukan motornya," sambung Guido.
Pernyataan Guido bisa dibilang tepat. Sebab di periode pertama Rossi bersama Yamaha, ia menambah empat gelar juara dunia dalam kariernya—2004, 2005, 2008, dan 2009.
Saat ini Rossi sudah berusia 40 tahun. Namun, semangat sang pebalap Italia untuk terus mengaspal di kelas MotoGP membuat Giavazzi merasa terheran-heran sekaligus bangga.
"Yang membuat saya masih heran saat ini adalah fakta bahwa Rossi masih memiliki motivasi berlomba. Padahal, melihat semua uang yang telah ia hasilkan, ia bisa saja pensiun besok," pungkasnya.
Baca Juga: Ini 5 Petarung dengan Pendapatan Tertinggi Dalam Setahun Terakhir
Berita Terkait
-
BYD Siapkan Kei Car Listrik Khusus Pasar Jepang, Ancam Dominasi Honda dan Toyota
-
Yamaha Grand Filano Minggir Dulu, Skutik Retro Rp 13 Jutaan Solusi Anak Muda, Ringan dan Irit
-
3 Rekomendasi Mobil Harga Rp20 Jutaan, Saatnya Pensiun dari Honda Scoopy dan Vario
-
Honda BeAT Menggoda Di DBL Series Yogyakarta, Gaji UMR Bisa Langsung Bawa Pulang Langsung
-
Upgrade Ganteng Honda ADV160, Cuma Modal Mulai Rp 123 Ribu!
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
Terkini
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!