Suara.com - Direktur Balap Formula 1 (F1) Michael Masi menjelaskan alasan hukuman penalti pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, pada GP Italia akhir pekan lalu lebih berat ketimbang Lance Stroll (Racing Point).
Seperti diketahui, Vettel mendapat penalti 10 detik stop/go dan pengurangan tiga poin.
Sedangkan Stroll hanya menerima penalti drive-through yang bahkan dianggap pebalap Kanada itu tidak adil.
Penalti yang diterima Vettel itu buntut dari mobil Ferrari SF90 yang dikemudikannya melintir setelah melibas Tikungan 8 Sirkuit Monza pada lap keenam.
Vettel mencoba masuk kembali ke lintasan. Nahas saat itu datang Stroll. Meski sudah berusaha menghindar, namun tabrakan tak bisa dihindarkan.
Kedua mobil pebalap mengalami kerusakan pada sayap depan, sebelum Stroll juga melintir dan melakukan hal yang sama seperti Vettel dengan kembali ke lintasan secara tidak aman.
Mobil Stroll nyaris saja ditabrak pebalap Toro Rosso, Pierre Gasly. Beruntung Gasly bisa menghindar walau terpaksa harus masuk gravel trap (jalur aman berpasir).
Masi mengungkapkan bahwa Vettel melakukan dua pelanggaran. Pertama masuk kembali lintasan dengan cara tidak aman dan menyebabkan tabrakan.
Baca Juga: Floyd Mayweather Berencana Kembali Naik Ring Tahun Depan di China, Tapi...
Sementara Stroll hanya masuk lagi lintasan secara tidak aman tapi tidak melakukan kontak dengan Gasly.
Vettel sendiri mengaku tidak melihat Stroll muncul. Namun Masi bersikeras bahwa dalam peristiwa seperti itu pebalap dan tim harus lebih waspada.
"Kalau ragu, berhati-hatilah. Mereka semua dilengkapi GPS, semua pemosisian, jelas disiarkan langsung. Mereka diberi semua gambar yang sama yang kita semua dapatkan," kata Masi dikutip dari Sport 24, Selasa (10/9/2019).
"Tanggung jawab ada pada pengemudi pertama dan yang kedua ada pada tim yang membantu mereka," tukasnya.
Berita Terkait
-
Leclerc Menang di Monza, Warganet Malah Kagum dengan Vettel
-
Lima Alasan, Mengapa Charles Leclerc Layak Jadi Idola Baru di F1
-
F1 GP Belgia 2019: Kegetiran Charles Leclerc di Tengah Kemenangan Perdana
-
F1 GP Belgia: Terungkap! Ada Andil Besar Vettel di Balik Kemenangan Leclerc
-
Hasil F1 GP Belgia: Leclerc Akhiri Puasa Kemenangan Ferrari
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus