Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting enggan mengandalkan keberuntungan saat tampil di China Open 2019.
Pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu lebih memilih menggunakan kemampuannya sendiri, meski tak menampik bahwa mengharapkan dewi fortuna merupakan hal wajar dalam pertandingan olahraga.
"Kalau tahun ini mungkin tak sama dengan tahun lalu rezekinya atau faktor beruntungnya. Tapi yang pasti saya mau berusaha. Mau lawan siapa nanti pasti lebih menyiapkan saja sih," ujar Anthony saat ditemui Suara.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur belum lama ini.
Sebagaimana diketahui, Anthony Ginting datang ke China Open 2019 dengan status juara bertahan. Pebulutangkis 23 tahun itu sukses merebut podium tertinggi tahun lalu setelah tampil luar biasa sepanjang turnamen.
Saat itu hasil undian China Open 2018 bisa dibilang tak bersahabat bagi Anthony Ginting. Berstatus sebagai pemain non-unggulan, dirinya sudah harus berhadapan dengan maestro tunggal putra China, Lin Dan di babak pertama.
Namun siapa sangka, anak latih Hendry Saputra itu mampu tampil 'kesetanan'. Anthony Ginting berhasil memulangkan Lin Dan dengan skor 22-24, 21-5, 21-19.
Setelah laga babak pertama itu, yang tersisa hanyalah sejarah. Ya, Anthony Ginting secara berturut-turut menumbangkan lawan-lawan yang di atas kertas lebih tangguh darinya.
Tercatat, setelah memulangkan Lin Dan, Anthony menekuk mantan tunggal putra peringkat satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark) dan peraih medali emas Olimpiade 2016 Chen Long (China).
Lalu, teror Anthony Ginting berlanjut dengan menundukan unggulan kelima asal Chinese Taipei, Chou Tien Chen, hingga akhirnya mengkandaskan juara dunia 2018 Kento Momota (Jepang) di partai final.
Baca Juga: China Open 2019: Anthony Tak Mau Terbebani Status Juara Bertahan
Anthony Ginting tak menampik, gelar China Open yang direbutnya tahun lalu memang berbau keberuntungan. Walaupun usaha dan kerja kerasnya juga disebut Anthony patut dihargai.
"Saat lihat hasil undian tahun lalu, orang-orang pasti berpikir tidak mungkin, pasti ada yang ragu. Cuma tahun lalu memang rezeki dikasih tuhan, pasti ada faktor beruntung juga," tutur Anthony.
Untuk gelaran China Open tahun ini, Anthony sudah melupakan 'keajaiban' yang terjadi tahun lalu. Meski hasil undian China Open 2019 di atas kertas tak sesulit edisi sebelumnya, ia menegaskan bakal fokus dan bekerja keras.
"Hasil undian sama saja ya, soalnya lawan-lawan yang nanti saya hadapi di China Open 2019 juga rekor pertemuannya sudah pernah menang dan kalah," pungkasnya.
China Open 2019 sendiri akan berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou. Turnamen BWF World Tour Super 1.000 itu akan dihelat pada 17-22 September mendatang.
Berita Terkait
-
China Open 2019: Anthony Tak Mau Terbebani Status Juara Bertahan
-
China Open 2019: Soal Kans All Indonesian Final, Ini Respons Hendra / Ahsan
-
Jelang China Open 2019, Anthony Ginting Godok Variasi Strategi
-
The Daddies Target Semifinal di China Open 2019, Hendra: Kalau Lebih...
-
Soal Kans Pertahankan Gelar di China Open 2019, Ini Kata Anthony
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!