Suara.com - Pebalap veteran Yamaha Valentino Rossi disebut siap menunda pensiun demi bisa mengikuti balapan di MotoGP Indonesia 2021 mendatang.
Hal itu dikatakan Presiden Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer saat menghadiri pertemuan dengan Menpora Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Valentino Rossi sendiri hingga kini belum menyampaikan rencana kapan akan pensiun.
Namun, kontrak rider 40 tahun asal Italia itu bersama Yamaha akan berakhir 2020 mendatang, dan belum terlihat akan adanya perpanjangan.
"Kemarin, saat bersama pihak Dorna bertemu dengan Presiden (Joko Widodo) di Istana Bogor, mereka [perwakilan Dorna) berkata Rossi akan menunda pensiun demi menjajal sirkuit jalanan di Mandalika. Itu kalau penyelenggaraannya on time," ujar Abdulbar.
"Valentino Rossi bilang mau memundurkan rencana pensiunnya. Tapi semua itu tergantung Rossi sendiri, kalau dia sehat dan niatnya begitu," sambungnya.
MotoGP Indonesia 2021 memang menyajikan daya tarik tersendiri. Karena diklaim menawarkan pemandangan indah karena sirkuit yang berada dekat dengan pantai.
Selain itu, MotoGP Indonesia 2021 juga dipastikan sebagai satu-satunya balapan yang menggunakan sirkuit jalan raya, sekaligus jadi yang pertama di ajang balap motor terakbar tersebut.
"Dorna sangat puas, mereka lihat ini pasti jadi. Carmelo Ezpeleta (bos Dorna) juga sebut ini akan jadi sirkuit terindah. Lewati pantai dan tempat wisata juga," jelas Abdulbar.
Baca Juga: Dituntut Tarik Ucapan soal Relokasi MotoGP Indonesia 2021, Ini Kata Menpora
Sebelum mengikuti seri MotoGP Malaysia 2019 pekan lalu, Valentino Rossi sendiri menyatakan belum memikirkan rencana pensiun.
Juara dunia sembilan kali itu menyebut siap untuk kembali menggeber kuda besinya musim depan.
Setelah itu, Rossi mengaku akan memikirkan lebih jauh terkait kelanjutan kariernya.
"Saya pasti akan tampil di kejuaraan MotoGP tahun depan. Selama musim yang akan datang, saya akan memikirkan apakah akan berlanjut setelah 2020," kata Valentino Rossi, dikutip dari Speedweek, Jumat (1/11/2019).
Tag
Berita Terkait
-
Panggil ITDC soal Kesiapan MotoGP 2021, Menpora: Kalau Tak Sanggup Bilang
-
Pemuda NW NTB Desak Menpora Cabut Ucapan soal MotoGP Indonesia 2021
-
Rossi: Setelah MotoGP Valencia 2020 Saya Akan Ucapkan Ciao
-
Tak Lagi Dianaktirikan, Quartararo Dapat Motor Yamaha Spek A di MotoGP 2020
-
Tinjau Persiapan MotoGP Indonesia 2021, Begini Respons Bos MotoGP
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang