Suara.com - Mantan juara dunia tinju kelas berat WBC Deontay Wilder tak menampik tengah mempertimbangkan memecat sang pelatih, Mark Breland.
Ancaman itu dipicu keputusan Breland yang melempar handuk ke dalam ring saat Wilder menghadapi Tyson Fury, Sabtu (22/2/2020).
Dalam kejuraan tinju dunia di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Fury tampil agresif dan dua kali merobohkan Wilder—ronde 3 dan 5.
Puncaknya di akhir ronde ketujuh saat Breland melempar handuk ke ring, tanda menyerah.
Akibatnya, Wilder dinyatakan kalah TKO, dan Fury merebut sabuk juara dunia kelas berat WBC.
Pada, Selasa (25/2/2020) lalu, Deontay Wilder menyatakan geram dan tak terima dengan keputusan Breland.
Ia mengklaim telah berkali-kali meminta kepada timnya agar tidak melempar handuk ke ring saat ia bertarung, apa pun yang terjadi.
Menanggapi pernyataan Wilder, mantan juara dunia di empat kelas berbeda, Roy Jones Jr., memberikan pembelaan kepada Breland.
Legenda tinju dunia itu menilai keputusan Breland sudah tepat, demi kelanjutan karier Deontay Wilder.
Baca Juga: Tinju Dunia: Lempar Handuk ke Ring, Wilder Pikir-pikir Pecat Sang Pelatih
"Mark Breland sangat prihatin dengan petinjunya yang dia lihat terus mendapat pukulan, sudah loyo, dan sudah selesai," kata Jones dikutip Suara.com dari CBS Sports, Rabu (26/2/2020).
"Breland melakukan apa yang menurutnya terbaik dan mencoba menyelamatkan dia dari kehancuran. Jika saya jadi Breland juga akan melakukan hal yang sama," Jones menambahkan.
Duel Deontay Wilder vs Tyson Fury akhir pekan lalu merupakan duel ulang atau rematch setelah pada pertemuan pertama, 1 Desember 2018, kedua petinju bermain imbang.
Berita Terkait
-
Tinju Dunia: Lempar Handuk ke Ring, Wilder Pikir-pikir Pecat Sang Pelatih
-
Top 5 Olahraga: Tontowi Mundur, Asrama Pemain Banjir Setinggi Dada
-
Asrama Pemain Diterjang Banjir, Deontay Wilder Salahkan Kostum
-
Dapat 7 Jahitan di Kuping Usai Kalah TKO, Wilder Tak Boleh Tanding 6 Minggu
-
Wilder Klaim Kostum Glamornya Jadi Biang Kerok Kekalahan TKO dari Fury
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit