Suara.com - Tahun 2020 jadi ujian berat bagi hampir semua orang, tak terkecuali para pebulutangkis profesional seperti Mohammad Ahsan.
Atlet 32 tahun itu mengakui vakumnya turnamen bulutangkis akibat pandemi virus Corona cukup berdampak. Banyak momen yang hilang selama periode tersebut.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah menangguhkan kompetisi internasional sejak 15 Maret 2020 lalu. Hingga kini, turnamen masih juga vakum.
“Yang pasti kami sempat break beberapa bulan, sempat hilang momen, biasanya setiap pekan pertandingan, persiapan barang, istilahnya buat bertempur. Sekarang sudah lupa," kata Ahsan kepada PBSI dikutip Suara.com, Senin (3/8/2020).
Dalam momen-momen tanpa kompetisi resmi, Ahsan dan pebulutangkis PBSI lainnya hanya menjalani rutinitas latihan, itupun dengan penyesuaian program.
Beruntung PBSI sempat menggelar ajang PBSI Home Tournament bulan lalu. Kompetisi itu dijadikan ajang evaluasi dan simulasi agar para atlet tak benar-benar lupa atmosfer pertandingan.
"Kemarin mau pertandingan saja lupa apa yang perlu dipersiapkan, makannya harus berapa jam sebelum pertandingan, harus diingat-ingat dulu," beber Ahsan.
Bersama Hendra Setiawan, Ahsan mengaku sudah tak sabar untuk kembali bertanding. Apalagi, sepanjang tahun 2019 mereka tampil luar biasa.
Tahun lalu, Hendra/Ahsan mampu menyabet tiga gelar prestisius yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Baca Juga: Usai Olimpiade Tokyo, Mohammad Ahsan Masih Ingin Lanjut Main
Capaian cemerlang tersebut meloloskan keduanya ke Olimpiade Tokyo yang akan bergulir 2021.
kekinian, pasangan berjuluk The Daddies itu bertengger di peringkat dua dunia sektor ganda putra.
“Momennya seperti hilang dan sudah kangen juga untuk bertanding lagi," jelas Ahsan.
Berita Terkait
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Jaga Tradisi Juara, Magelang Tutup Rangkaian Program PBSI Kenalkan Bulu Tangkis Usia Dini
-
KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif
-
Indonesia Kian Dekat Emas Pertama SEA Games 2025, Indra Wijaya Sebut Pemain Siap Tempur
-
Tanpa Kehadiran Hendra Setiawan, Sabar/Reza Akui Butuh Adaptasi di SEA Games 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat