Suara.com - Tim beregu putri Indonesia tak dipatok target tinggi di Piala Uber 2020. Mereka hanya diminta minimal lolos dari babak penyisihan grup.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, target itu tidak menggambarkan sikap pesimis.
PBSI disebut legenda bulutangkis itu, hanya mencoba realistis dengan komposisi tim yang ada.
"Sekarang ranking kita dibanding negara lain ya kalah. Dari peta kekuatan, dari kacamata saya sebagai mantan pemain, target kita delapan besar," kata Susy saat dihubungi Suara.com, Kamis (6/8/2020).
"Menurut saya, apabila bisa melaju ke semifinal itu sudah bagus. Kalau yang paham bulutangkis bisa melihat hitung-hitungannya," tambahnya.
Tim beregu putri Indonesia hanya berada di daftar kelima seeded atau unggulan Piala Uber 2020. Mereka tertinggal dari Jepang, China, Korea Selatan, dan Thailand.
Dilihat secara sekilas, Susy menyebut hanya sektor ganda putri yang terlihat tampil konsisten, khususnya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sementara pasangan lain, dan tiga tunggal putri yang ada, belum menunjukkan performa yang stabil dan meyakinkan.
"Kami mungkin masih harus kerja keras dalam dua hingga empat tahun lagi. Dari komposisi pemain yang ada, sudah ketahuan kelas kita ada di mana," jelas Susy.
Baca Juga: Indonesia Percaya Diri Bawa Pulang Piala Thomas 2020, Ini Alasannya
"Tapi tetap sih kalau ditanya itu, saya mau kita bisa juara. Bukan tak mungkin itu bisa terjadi.
"Tapi, dari yang kita tahu, kita dalami, kita nilai, kelas atlet kita paling realistis itu lolos ke delapan besar," tandasnya.
Tim beregu putri Indonesia tergabung di Grup B Piala Uber 2020 bersama Malaysia, Korea Selatan, dan Australia.
Piala Thomas dan Uber 2020 akan berlangsung di Aarhus, Denmark. Kejuaraan beregu paling akbar itu dijadwalkan bergulir pada 3-11 Oktober mendatang.
Berita Terkait
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
-
Status Unggulan Kedua, Bisakah Bobby/Melati Penuhi Ekspektasi di China Masters?
-
Cedera ACL Jadi Akhiri Perjalanan Jesita Putri Miantoro di Pelatnas PBSI
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga