Suara.com - Pebalap LCR Honda, Takaaki Nakagami terkaget-kaget melihat data motor RC213V milik Marc Marquez. Merujuk data yang ada, dia menyebut gaya balap The Baby Alien benar-benar kontras dengan rider Honda lain.
Selama Marc Marquez absen sepanjang MotoGP 2020, Honda mendorong peningkatan performa Takaaki Nakagami. Dia banyak belajar dari data motor Cal Crutchlow, dan sedikit banyak 'mengintip' milik Marc Marquez selaku pembalap pabrikan.
Nakagami musim ini tampil cukup mengejutkan bagi Honda. Saat tim pabrikan asal Jepang itu kehilangan sosok Marquez, dia sedikit banyak mencuat memberi pembuktian.
Pebalap Jepang berusia 28 tahun itu berhasil meraih pole position perdananya di MotoGP pada seri balapan MotoGP Teruel akhir Oktober lalu.
Sebelumnya, sempat tampil begitu kompetitif dan sangat berpeluang meraih podium meski akhirnya hanya finis keempat di MotoGP Andalusia 2020 pada 26 Juli lalu.
Di MotoGP 2020 sendiri, Nakagami mengakhiri musim di peringkat ke-10 dengan raihan 116 poin. Itu adalah pencapaian terbaik pembalap Honda musim ini.
“Saya bukan juara dunia, saya tidak pernah memenangkan balapan MotoGP atau naik podium di MotoGP. Saya di tahun ketiga dan saya masih belum memiliki hasil yang "bagus"," kata Takaaki Nakagami dikutip Tuttomotoriweb, Kamis (3/12/2020).
"Jadi saya selalu mencoba meningkatkan gaya berkendara saya, set-up motor saya. Jadi dari tahun pertama saya selalu melihat datanya, terutama rekan setim saya, Cal."
Di MotoGP 2020, Nakagami secara terus terang menyebut dirinya mengintip data Marc Marquez. Saat melihatnya, dia cukup terkejut lantaran terdapat banyaknya perbedaan gaya balap antara dirinya dan delapan kali juara dunia.
Baca Juga: Homologasi Pada Sirkuit Mandalika Sebelum Gelar MotoGP 2021, Apa Maksudnya?
"Jika saya punya kesempatan, saya coba lihat datanya bagaimana caranya. dia mengelola motor ini," beber Takaaki Nakagami.
"Pertama kali saya melihatnya [data motor Marc Marquez], saya berpikir 'wow, bagaimana dia melakukan itu? Tapi kemudian takeo dari Honda Racing Team (HRC) menjelaskan bahwa terdapat mode pengerman yang berbeda, cara pengereman yang sangat berbeda."
"Dan kemudian pada titik tertentu saya melihat bagaimana menghentikan sepeda dengan cara yang sama sekali berbeda," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin