Suara.com - MotoGP 2020 telah usai dan menyisakan sederet kejutan yang jarang terlihat selama beberapa musim sebelumnya.
Selain pembekuan mesin dan jumlah seri balapan yang lebih sedikit, balapan di tahun lalu juga dimenangi oleh juara baru, Joan Mir dari Suzuki.
Andrea Dovizioso dan sederet pembalap Ducati lainnya yang diprediksi bakal menyajikan penampilan dominan saat Marc Marquez cedera panjang, justru malah tampil angin-anginan.
Manajer Pramac Ducati, Francesco Guidotti mengatakan bahwa absennya Marc lebih berpengaruh dalam capaian Ducati dibandingkan dengan faktor pemilihan ban baru oleh Michelin.
"Jika kita melihat 2019, Marquez memenangi kejuaraan dengan poin dua kali lipat dari Maverick Vinales yang berada di urutan tiga klasemen. Jika Marc tak ada, mungkin anda akan mengunggulkan mereka yang masuk tiga besar," ucapnya seperti dikutip dari GP One (8/1/2021).
"Namun ini yang dikatakan tabel klasemen, bukan saya. Kita membicarakan mengenai pembalap yang memenangi 6 gelar dalam 7 tahun. Jika anda menyingkirkan Marquez dari perhitungan, justru ada kemungkinan kemunculan pembalap on unggulan yang bakal menang karena dia yang menang bakal lebih disorot dari juara dua atau tiga," imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa absennya Marc memberi peluang juara bagi setidaknya 9 pembalap lain.
"Tak ada keraguan tentang itu. Bagi saya Dovizioso tak terkendala masalah ban. Absennya Marc inilah yang memberi peluang 9 pembalap lain untuk juara. Ditambah lagi, KTM membuat kemajuan signifikan," ungkapnya lagi.
Jelang kompetisi MotoGP 2021 yang dimulai akhir Maret nanti, Pramac Ducati akan datang dengan dua wajah baru, Johann Zarco dan Jorge Martin.
Baca Juga: Top 5 Sport: Kontrak Habis, Bagaimana Nasib Richard Mainaky dkk di PBSI?
Guidotti mengatakan bahwa ia memaklumi Martin jika nantinya saat balapan, eks pembalap KTM Ajo Moto2 ini banyak membuat kesalahan.
"Jika anda punya pembalap debutan, ia harus mendapat banyak arahan tanpa ditambah dengan tekanan. Kami akan membiarkan Martin mempelajarinya."
"Menurut saya, Zarco dalam momen ideal. Dia berusia 30 dan kini mencari momen yang tepat untuk menebus kesalahannya di masa lalu," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur