Suara.com - Stephane Peterhansel memimpin upacara penghormatan kepada legenda Reli Dakar Hubert Auriol menyusul kabar kematian pebalap pertama yang memenangi gelar di kategori sepeda motor dan mobil itu pada Minggu atau Senin (11/1/2021) WIB.
Peterhansel mengenang Auriol setelah etape tujuh Reli Dakar tahun ini usai sebagai pemimpin klasemen sementara di saat sang pebalap Prancis mengejar titel ke-14-nya di Dakar.
"Saya berada di reli ini karena apa yang saya lihat, apa yang Hubert telah lakukan," kata Peterhansel seperti dikutip Antara dari AFP.
"Bagi saya dia selalu menjadi panutan dalam hal kelas dan kecerdasan."
Auriol meninggal pada usia 68 tahun setelah lama mengidap penyakit jantung.
Tak ingin menyerah dengan sakit yang mempengaruhi kesehatannya, Auriol menyempatkan diri ke Arab Saudi untuk melihat edisi pertama Dakar di Timur Tengah tahun lalu, untuk terakhir kalinya menyambangi komunitas yang ia bantu kembangkan.
Ketika Reli Dakar belum lama lahir di Afrika, Auriol menjadi salah satu wajah ikonik di reli tersebut setelah menang dua kali kategori sepeda motor pada 1981 dan 1983.
Pria kebangsaan Prancis kelahiran Addis Abeba itu kemudian mendapat julukan "The African".
Tahun 1992 menyaksikan Auriol sebagai pebalap pertama yang memenangi dua kategori berbeda setelah kolaborasinya dengan navigator Philippe Monnet membuahkan gelar di kategori mobil.
Baca Juga: Kegiatan Otomotif di Gurun Arab Saudi Usai, Ini Juara Reli Dakar 2020
Salah satu momen yang paling mengenang terjadi pada 1987 ketika dia kalah dari rival utamanya sekaligus kompatriotnya Cyril Neveu setelah mengalami patah kedua mata kakinya di etape penultima.
Setelah finis runner-up pada 1994, dia meninggalkan kemudi mobilnya dan memimpin jalannya Dakar sebagai race director hingga 2003.
Peterhansel mengikuti jejak pebalap yang menjadi pahlawannya itu dengan mengklaim tujuh gelar di kategori mobil setelah merebut enam gelar di kategori sepeda motor.
"Dia adalah orang yang luar biasa, selalu tersenym bahkan di momen-momen terberat," kata Peterhansel.
"Ini hari yang sangat menyedihkan bagi dunia reli... bagi Dakar."
Berita Terkait
-
Keren! Rompi untuk Pecinta Off Road yang Bikin Aman, Ada Fitur Airbag
-
Kembali Balap F1 Tahun Depan, Ini Obrolan Keren Fernando Alonso
-
5 Hits Otomotif Akhir Pekan: Reli Ganas Dakar Dipadu Tokyo Auto Salon
-
Kegiatan Otomotif di Gurun Arab Saudi Usai, Ini Juara Reli Dakar 2020
-
5 Hits Otomotif Pagi: Fernando Alonso Reli Dakar, Tips Motoran Hujan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali