Suara.com - MotoGP 2021 menjadi penanda 25 tahun kiprah Valentino Rossi di ajang kelas primer tersebut.
Pembalap berusia 42 tahun itu telah mengoleksi 115 kemenangan, 199 podium, dan 9 kejuaraan dunia selama seperempat abad itu.
Selain beberapa helm seperti Mugello/Misano yang merupakan edisi khusus dengan corak musim dingin yang konyol, pembalap kondang Italia ini juga identik dengan motif Soleluna.
Motif yang bermakna matahari dan bulan telah menghiasi kepala the Doctor sepanjang karirnya.
Dari desain tahun 90-an hingga versi yang disempurnakan saat ini, Vale sering memperbarui grafik agar sesuai dengan waktu.
Dilansir dari Ride Apart (27/3/2021), pada 25 Maret 2021, Rossi meluncurkan wujud helm terbarunya.
Perancang kostum balap motor motor legendaris dan kolaborator helm Rossi, Aldo Drudi sempat menuturkan makna mengenai helm tersebut.
"Awalnya Vale ingin bertahan dengan helmnya, yang dua musim terakhir, biru dan kuning," kata Drudi pada Men On Wheels.
"Karena sebenarnya kami sudah datang dengan penyederhanaan maksimum konsep desain untuk mewakili kisah dan karier gila," lanjutnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Waspadai Miller-Bagnaia di Seri Pembuka MotoGP 2021
Drudi mengacu pada desain yang dikenakan Dokter antara musim MotoGP 2018 dan 2020.
Grafis sederhana helm tersebut menggabungkan warna tim Yamaha dan Vale Yellow yang ikonik dari Rossi.
Namun, pembalap berprestasi tersebut akan pindah ke tim satelit Petronas Yamaha pada tahun 2021.
Desain helm terbarunya memperingati waktu yang dihabiskannya bersama Yamaha dan tim barunya dengan tema matahari terbit dan terbenam.
Gradien di setiap sisi helm mewakili transisi dari senja ke fajar (dan kembali lagi). Meskipun banyak yang menganggap Vale di masa senja karirnya, dia melihat transisi sebagai babak baru yang merevitalisasi.
“Vale sangat tertarik pada simbol dan juga simbologi dan jika Anda memutar helm, Anda akan mengalami malam, matahari terbit, terbenam, malam, matahari terbit, terbenam. Siklus yang menutup dan diperbarui pada saat yang bersamaan,” kata Drudi.
“Dan inilah yang sangat disukai Vale, dan saya, untuk menandai tahun 2021 ini”.
Selama beberapa tahun terakhir, Rossi cukup tertinggal dari bakat muda yang muncul di MotoGP.
Kemenangan terakhirnya terjadi di Grand Prix Belanda pada 2017 dan ia hanya berhasil naik satu podium pada 2020.
Meski mendapat kritik, Rossi tampaknya punya harapan baru dengan kepindahannya ke Petronas.
Dia bergabung dengan anak didiknya Franco Morbidelli di paddock Petronas dan baru-baru ini menetapkan waktu putaran terbaiknya di sirkuit Losail di Qatar.
Tidak, dia bukan kekuatan dominan seperti dulu, tapi itu tidak berarti Doctor bukan bintang terbesar di MotoGP. AGV Soleluna 2021 menangkapnya.
"Matahari dan bulan, saat Anda melihatnya, Anda tidak pernah melihatnya secara sempurna, dengan garis-garis tajam, karena itu sumber cahaya, oleh karena itu kami telah mengaburkan helmnya,” tutup Drudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand