Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Ginting mengungkapkan rasa syukurnya setelah memenangkan medali perunggu dari Tokyo 2020 yang menjadi ajang Olimpiade perdananya, Senin (2/8/2021).
"Pertama terima kasih kepada Tuhan. Ini Olimpiade pertama saya. Sebenarnya saya ingin (medali) emas, tapi lawan lebih tangguh. Saya sudah berusaha keras dan fokus untuk pertandingan hari ini. Saya senang dengan performa hari ini dan juga perolehan medali perunggu," kata Ginting yang dikutip Antara dari laman resmi BWF.
Ginting memenangkan laga penentuan perunggu melawan Kevin Cordon dari Guatemala, di Musashino Forest Sport Plaza, menyumbangkan medali kedua dari cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo bagi Indonesia.
Medali ini didapat atlet peringkat lima dunia setelah bertanding selama 38 menit dengan dua gim langsung 21-11, 21-13.
Ginting sukses menundukkan Cordon meski mereka bertemu di arena kompetisi untuk pertama kalinya. Ia menceritakan bahwa keberhasilannya hari ini berkat strategi yang tepat dan memantau gaya permainan lawannya dari laga sebelumnya.
"Saya coba menonton pertandingan terakhirnya lawan (Viktor) Axelsen. Saya ingin tahu bagaimana cara untuk melawan dia, beruntung saya bisa melalui hari ini dengan baik," ujar Ginting menceritakan.
Perjuangan Ginting selama dua minggu di Tokyo akhirnya membuahkan hasil manis. Ia pun mengaku sangat kelelahan karena mengalokasikan seluruh daya fisik dan mentalnya pada ajang ini.
Ia pun turut menyikapi kemenangan podium tertinggi yang diraih rekannya dari sektor ganda putri, yaitu Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
"Semua kerja keras mereka sudah terbayar. Saya bisa melihatnya dari latihan yang mereka lalui, mereka bekerja sangat keras tahun ini. Itu menjadi sebuah inspirasi tersendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Perjuangan Indonesia di Olimpiade Tokyo Berakhir dengan Raihan 5 Medali
Berita Terkait
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif
-
Indonesia Kirim 1.021 Atlet untuk Berlaga di SEA Games 2025
-
Rekor Spesial John Herdman yang Tak Dimiliki Calon Pelatih Timnas Indonesia Lainnya
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat
-
Berjiwa Ksatria, Rexy Mainaky Siap Mundur usai Gagal di SEA Games 2025
-
Presiden BAM Tetap Pertahankan Rexy Mainaky usai Kegagalan di SEA Games 2025
-
Borong Prestasi di SEA Games 2025, Panjat Tebing dan Bulu Tangkis Jadi Juara Umum
-
Timnas Voli Indonesia Hajar Myanmar 3-0, Lolos ke Semifinal SEA Games 2025