Suara.com - Syuci Indriani menjadi satu dari dua wakil Indonesia yang akan berkompetisi pada cabang olahraga para renang di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan bergulir 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021.
Syuci membuktikan bahwa tunagrahita tak menjadi penghalang untuk berprestasi. Tak hanya di level nasional, kiprahnya juga telah mendunia.
Bahkan, sebelumnya dia pernah tampil mewakili Indonesia di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016. Ketika itu, dia baru berusia 15 tahun.
Syuci mengenal olahraga renang pada usia enam tahun. Berdasarkan laman Komite Paralimpiade Internasional (IPC), pada 2017, dia mengasah kemampuannya dengan bergabung di Belibis Swimming Club yang bermarkas di Pekanbaru.
Pada 2012, ketika Pekanbaru menjadi tuan rumah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas), Syuci pun mulai unjuk gigi dengan mengantongi tiga medali emas.
Semenjak itu, koleksi medali Syuci terus bertambah, termasuk ketika ia mempertahankan pencapaiannya di Peparpas 2016 yang bergulir di Bandung.
Dari tingkat daerah, dia kemudian bergabung dengan pelatnas NPC Indonesia. Sejak itu pula, Syuci jadi andalan Merah Putih di berbagai kompetisi dunia.
Termasuk di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil, pada 2016. Meski masih belia, Syuci telah merasakan ketatnya persaingan di level dunia.
Dalam debutnya di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabiltas tersebut, Syuci turun di tiga nomor, yakni 200 meter gaya bebas S14, 100 meter gaya dada SB14 dan 200 meter gaya ganti perorangan SM14.
Baca Juga: Terlalu Dini Bagi Lionel Messi Lakoni Debut di PSG, Begini Alasan Pochettino
Untuk dua nomor terakhir yang disebutkan di atas, Syuci mampu menembus hingga babak final. Sayang, dia finis di urutan delapan untuk gaya dada SB14 dan berada di urutan tujuh untuk gaya ganti perorangan SM14.
Sebagai atlet yang pernah tampil di Paralimpiade, sudah pasti Syuci memiliki sejumlah prestasi di berbagai ajang besar lainnya.
Berdasarkan data dari NPC Indonesia, pada 2016 Syuci juga sukses meraih tujuh emas dalam Kejuaraan Asia INAS 2016 di Thailand.
Dengan sederet prestasi tersebut, Komite Paralimpiade Asia (APC) menobatkannya sebagai atlet muda Asia terbaik.
Motivasi atlet yang lahir pada 28 Januari 2021 itu pun semakin bertambah. Di berbagai kompetisi tingkat internasional, Syuci berhasil menyabet sejumlah medali.
Salah satunya, yaitu Asian Youth Para Games 2017 di Dubai, di mana ia membawa pulang empat emas dan satu perak.
Tak berhenti di situ, Syuci juga menyumbang tiga emas dalam ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bahkan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 di Jakarta, Syuci menyumbang dua emas, satu perak dan satu perunggu.
Setelah itu, beberapa pencapaian lainnya sukses dia raih di Seri Kejuaraan Dunia, di antaranya di Berlin 2018 dengan dua perunggu. Lalu satu perak dan satu perunggu dalam gelaran INAS Global 2019 di Brisbane, Australia.
Renang telah mengubah hidup Syuci. Ditambah dengan kerja keras dan semangat tinggi, ia bisa merasakan hasil dari perjuangannya selama ini.
"Hidup saya telah banyak mengalami perubahan sejak peristiwa yang tak terlupakan pada tahun 2018 (meraih prestasi di Asian Para Games)," kata Syuci dikutip Antara dari laman resmi IPC.
"Pertama, saya berhasil membangun kolam renang untuk diri saya sendiri. Impian saya memiliki mobil sendiri juga menjadi kenyataan."
"Yang terpenting, saya kini bisa beramal dengan apa yang saya peroleh. Ada begitu banyak hal hebat yang terjadi dalam hidup saya, yang saya banggakan setelah sukses Asian Para Games," tambahnya.
Syuci pun berharap seluruh prestasi yang telah ia raih dapat menginspirasi orang lain, khususnya kaum perempuan di Indonesia. Menurut dia, kesempatan untuk meraih prestasi terbuka lebar bagi setiap orang, selama ada kemauan yang kuat.
"Pemerintah sangat mendukung para atlet dengan menyediakan peralatan dan fasilitas lainnya. Saya berharap semua para atlet perempuan di Tanah Air dapat mengejar impian mereka untuk menjadi juara," kata Uci, panggilan akrab Syuci Indriani.
Selanjutnya di Paralimpiade Tokyo nanti, Syuci bakal tampil dengan penuh percaya diri. Berbekal persiapan yang matang, dia optimistis dapat memperbaiki pencapaiannya di Rio de Janeiro.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Syuci dalam 10 bulan terakhir intens berlatih. Ia ingin memperbaiki catatan waktunya, sehingga bisa menyumbang medali untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo.
Kepercayaan diri Syuci Syuci di Paralimpiade Tokyo meningkat setelah sebelumnya meraih hasil gemilang pada Kejuaraan World Para Swimming Berlin 2021 World Series, Juni lalu.
Dalam ajang tersebut, Syuci yang tampil di kelas S14 putri itu meraih tiga emas dari nomor 400 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu dan 50 meter gaya kupu-kupu. Selain itu, ia juga membawa pulang satu perak dari nomor 200 meter gaya ganti.
“Paralympic Games sangat istimewa bagi saya, dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri bahwa saya bisa mendapatkan tiket untuk Paralimpiade kali ini juga. Pasti tidak mudah karena persaingannya ketat, yang terbaik dari seluruh dunia akan ada di sana,"
Biodata singkat
Nama: Syuci Indriani
Tempat, tanggal lahir: Pekanbaru, 28 Januari 2001
Cabang olahraga: Para renang
Sejumlah prestasi yang pernah diraih:
3 emas Peparnas 2012 di Pekanbaru
3 emas Peparnas 2016 di Bandung
7 emas Kejuaraan Asia INAS 2016 di Thailand
4 emas dan 1 perak Asian Youth Para Games 2017 di Dubai (kategori 15-19 tahun)
3 emas ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur
2 emas, 1 perak, 1 perunggu Asian Para Games 2018 di Jakarta
2 perunggu seri Kejuaraan Dunia WPS 2018 di Berlin
1 perak dan 2 perunggu INAS Global Games 2019 di Brisbane
3 emas dan 1 perak Kejuaraan Dunia WPS 2021 di Berlin
Berita Terkait
-
Tim Para Renang Indonesia Bawa Pulang 11 Medali di World Series 2025
-
Reda Manthovani Bawa Indonesia Harum di Korea! Raih Gelar Grand Master Taekwondo Dunia
-
Raih Emas Paralimpiade, Annabelle Williams Ungkap Inspirasi Ketangguhan Bersama Mowilex
-
Kesulitan Sebut "Paralimpiade", Pidato Gibran di Hari Disabilitas Jadi Sorotan
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Juara Umum Paragames Tiga Kali Berturut-Turut dan Raih Medali Emas di Dua Paralimpiade
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus