Suara.com - Cabang olahraga (cabor) selancar ombak alias surfing, yang debut di Olimpiade Tokyo lalu, masuk dalam program awal cabor yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2028 di Los Angeles. Sementara itu, angkat besi tidak termasuk dalam daftar olahraga yang akan dikompetisikan.
Selain selancar, menurut Komite Olimpiade Internasional (IOC), olahraga skateboard dan panjat tebing, yang juga pertama kali tampil di Olimpiade 2020, juga masuk dalam program awal olahraga untuk Los Angeles 2028.
Namun, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan angkat besi, tinju dan pancalomba modern atau pentathlon tidak termasuk dalam 28 cabor pada program awal Olimpiade Los Angeles, dan harus memenuhi kriteria tertentu pada Olimpiade Paris 2024 untuk dapat dimasukkan dalam daftar.
Tinju dan angkat besi berjuang dengan isu korupsi, keuangan serta skandal penilaian, dan telah mendapat peringatan dari IOC untuk mereformasi atau pilihan lainnya adalah melewatkan Olimpiade.
IOC akan secara resmi menyetujui program awal tersebut pada Februari 2022, sementara tiga cabor yang tidak masuk dalam daftar akan diikutsertakan kembali pada 2024.
Skateboard, panjat tebing dan selancar memulai debutnya di Olimpiade Tokyo tahun ini, yang sempat tertunda satu tahun karena COVID-19, dan meraih sukses besar di kalangan muda.
"Masukan yang diusulkan dari olahraga yang memiliki basis anak muda ini didasarkan pada keberhasilan Tokyo 2020, komitmen terhadap inovasi dan juga mengakui akar yang dalam dari masing-masing dari ketiga olahraga ini di Los Angeles dan California," kata Bach dikutip dari Reuters, Jumat (10/12/2021).
Ketiga cabang olahraga tersebut sudah menjadi bagian dari program Olimpiade Paris 2024.
Untuk angkat besi dan tinju, pengecualian mereka dari program awal Olimpiade 2028 merupakan pukulan besar karena federasi internasional telah berjuang untuk memenuhi tuntutan reformasi IOC.
Baca Juga: Ashleigh Barty Mulai Musim Baru di Adelaide, Naomi Osaka dan Emma Raducanu di Melbourne
Bach mengatakan federasi tinju AIBA harus mengubah sistem penilaian dan wasitnya, meningkatkan transparansi keuangan dan mendiversifikasi pendapatannya.
Angkat besi, yang telah terguncang dengan pengungkapan kasus doping yang ditutup-tutupi dan korupsi selama puluhan tahun, yang berujung pada tuduhan terhadap pejabat tinggi federasi IWF, harus mengatasi perubahan budaya dan masalah utama doping.
"IWF dan kepemimpinannya di masa depan harus menunjukkan transisinya menuju kepatuhan dan perubahan budaya yang efektif," tutur Bach.
"Federasi harus mengatasi insiden historis doping... dan memastikan integritas dan kekokohan anti-doping," sambungnya.
Sementara itu, pancalomba modern, yang diciptakan oleh Pierre de Coubertin sang pendiri Olimpiade modern, harus menyediakan rencana pertandingan lain yang menggantikan berkuda.
"UIPM (federasi pancalomba modern) harus menyelesaikan proposalnya untuk penggantian format kompetisi berkuda dan keseluruhan. Mereka harus menunjukkan pengurangan biaya yang signifikan serta menarik bagi kaum muda dan masyarakat umum," ujar Bach.
Tag
Berita Terkait
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
MotoGP Indonesia: Luca Marini Tercepat di Sesi Latihan Bebas 1, Francesco Bagnaia Tercecer
-
Anak Didik Valentino Rossi Sebut MotoGP Mandalika Sebagai Kandangnya
-
Marc Marquez Balas Valentino Rossi, Ogah Anggap The Doctor Rivalnya di MotoGP
-
Uji Kesiapan Marshal MotoGP Mandalika 2025, Simulasi Bendera Berjalan Mulus
-
Marquez vs Rossi: Gelar Seimbang, Era Baru Telah Tiba! Siapa Raja MotoGP Sesungguhnya?
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
MotoGP Mandalika Diproyeksi Bawa Dampak Ekonomi Rp4,8 Triliun