Suara.com - Enam pemain peserta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) terbukti terlibat pengaturan skor pada sejumlah pertandingan dalam kompetisi bola basket profesional musim 2021 lalu.
Lima orang berasal dari klub Pacific Caesar Surabaya, yaitu Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana, serta satu pemain dari Bali United Basketball, Yerikho Tuasela.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa sesuai peraturan IBL para pemain tersebut akan dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup.
“Sesuai aturan IBL, jika terjadi hal seperti itu maka pemain mau terlibat langsung atau tidak, dia inisiator atau hanya ikut-ikutan, semua dinilai terlibat. Hingga mereka dikenai pasal yang sama, yakni larangan bermain seumur hidup di lingkup IBL dan denda Rp100 juta," kata Junas dalam jumpa pers virtual di Jakarta, seperti dimuat Antara, Rabu.
Junas menjelaskan bahwa pihaknya baru menyampaikan kasus tersebut karena pengaturan skor merupakan isu sensitif. Akan tetapi, pengungkapan ini dinilai tetap diperlukan sebagai bagian dari efek jera bagi para pemain.
"Hal seperti ini pernah terjadi pada 2017 lalu, tetapi kami tidak diam. Begitu juga kali ini, kami buat tim, mendalami alurnya dan itu membutuhkan waktu. Kami ingin kompetisi ini berjalan dengan profesionalisme dengan dasar transparansi, jangan sampai meruntuhkan apa yang sedang kita bangun bersama,” jelas dia.
Ia menambahkan bahwa pengaturan skor ini terbukti setelah tim melakukan pengecekan pada beberapa aspek, seperti statistik pemain dari setiap gimnya dibandingkan dengan musim sebelumnya, "play by play" dan kejanggalan yang ada.
Sementara itu, Ketua Badan Etik dan Hukum PP Perbasi Charles Bronson Siringoringo mengungkapkan bahwa pengaturan skor kali ini terjadi karena adanya permintaan dari pemain judi online.
“Apabila mereka bisa memenuhi target misalnya “pesanannya” kalah 10 bola maka mereka dapat uang dari para pemesan judi online. Jadi ini murni pesanan dari para pemain judi online, tidak ada arah klub tertentu yang memesan untuk mengalah. Ini murni pesanan perorangan dari pemain judi,” kata Charles.
Baca Juga: Diikuti 16 Tim, Arki Dikania Wisnu Yakin IBL 2022 akan Lebih Menarik
Perwakilan Pasific Caesar Irsan Pribadi mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai menaruh kecurigaan terhadap beberapa pemain sejak awal musim. Ia menyebut sekiranya ada lima sampai enam gim yang “dimainkan”.
Irsan mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan dari para pemain, masalah keuangan menjadi motif mereka melakukan pengaturan skor.
“Selama pertandingan reguler di bubble, kami koordinasi rutin hingga mendapatkan bukti yang cukup dan pengakuan dari semua pemain. Kami mempertegas bahwa pemain bertindak atas inisiatif mereka, tidak ada manajemen, staf maupun pemain lain yang terlibat dalam match-fixing ini. Ini murni untuk kepentingan individu terutama alasan finansial,” tutur Irsan.
Berita Terkait
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor
-
Berbenah Jelang IBL 2026, Tangerang Hawks Perkuat Jajaran Kepelatihan
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Revans Sukses! Putri KW Lolos Perempat Final Australian Open 2025
-
Alwi Farhan Mantap ke Perempat Final Australian Open 2025 Usai Tumbangkan Wakil India
-
Rekor Baru Stephen Curry: Lewati Carter, Incar Kevin Garnett di Daftar Skor Sepanjang Masa NBA
-
Fabio Quartararo Masih Buta Soal Performa Mesin V4 Yamaha M1 2026
-
Masih Ada BWF World Tour Finals, Jonatan Christie: Pikirannya Harus Direfresh Dulu
-
Tersingkir dari Australia Open 2025, Jonatan Christie Akui Main Jelek dan Tak Berkembang
-
Francesco Bagnaia Dapat Feeling Positif di Valencia, Meski Hasil Musim 2025 Mengecewakan
-
Australian Open 2025: Jonatan Christie Tumbang, 11 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas