Suara.com - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu mengaku bersyukur meski hanya membawa pulang medali perak beregu SEA Games 2021 Vietnam.
Indonesia kalah 0-3 dari Thailand dalam final beregu putri SEA Games Vietnam di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
Kekalahan tersebut memperpanjang puasa medali emas beregu putri Indonesia yang terakhir kali diraih pada SEA Games 2007 di Thailand.
Apriyani yang juga berperan sebagai kapten itu mengatakan bahwa kekalahan tersebut menjadi alarm bagi tim putri Indonesia untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kualitas.
“Kami sudah memberikan yang terbaik. (Kekalahan) ini menjadi dorongan bagi kami tim putri supaya bisa lebih bekerja keras lagi, supaya di tahun-tahun ke depan kita bisa menjuarai SEA Games terutama di nomor beregu,” kata Apriyani di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
“Memang ini akan menjadi PR untuk kita semua tim Indonesia. Kami bersyukur dengan hasil hari ini dan terima kasih untuk adik-adik yang telah bekerja keras,” lanjutnya seperti dimuat Antara.
Apri, yang baru pertama kali dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, mengakui bahwa kualitas pemain Thailand memang lebih baik dan berpengalaman.
Sementara itu, pemain Indonesia yang diturunkan pada SEA Games tahun ini adalah mayoritas pemain-pemain muda yang baru debut di ajang multicabang.
Salah satunya, Putri Kusuma Wardani yang turun di tunggal pertama harus mengakui keunggulan tunggal putri peringkat ke-10 dunia, Pornpawee Chochuwong.
Baca Juga: SEA Games 2021: Indonesia Tambah Dua Emas dari Karate
Meski selalu unggul pada masa interval gim, pemain peringkat ke-51 dunia itu selalu kecolongan di poin-poin kritis hingga akhirnya harus menyerah setelah melalui pertarungan ketat yang berakhir 16-21, 20-22.
Apri/Fadia juga tidak mampu menyamakan kedudukan setelah ditaklukkan pasangan peringkat ke-8 dunia, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung.
Peluang Indonesia untuk menang pun semakin tertutup meski menyisakan satu partai lagi yang mempertemukan Stephanie Widjaja dan Supanida Katethong.
Stephanie, peringkat ke-217 dunia, kalah kelas dari Katethong yang merupakan peringkat ke-26 dunia. Dia pun menyerah dalam dua gim langsung 14-21, 8-21.
Berita Terkait
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera