Suara.com - Penggunaan materi sasis yang berbeda pada masing-masing pabrikan MotoGP memang menuai pro dan kontra. Ada yang beranggapan sasis aluminium lebih baik, ada pula yang menggunakan sasis berbahan karbon, atau bahkan baja. Tapi sebenarnya apa pentingnya sasis di MotoGP secara umum?
Sebenarnya sasis adalah bagian penting dari motor yang berlaga di MotoGP, sebab komponen ini akan menjadi tulang utama bagi motor. Tempat menempelnya berbagai komponen mesin dan menentukan bobot dari motor itu sendiri.
Sebagai contoh, mari simak betapa pentingnya sasis di MotoGP pada tim KTM, yang menggunakan sasis baja.
Sasis Baja KTM, Membuktikan Karakternya
Keberadaan tim KTM di gelaran MotoGP sering kali menjadi perhatian utama, lantaran penggunaan sasis baja yang diaplikasikan pada setiap motor besutannya. Penggunaan sasis baca ini dinilai aneh lantaran tim lain telah beralih ke material aluminium yang dinilai lebih baik.
Namun efisiensi penggunaan sasis baja juga mampu dibuktikan dengan raihan Miguel Oliveira untuk kemenangannya di musim 2020 lalu. Untuk KTM, sasis baja adalah ‘agama’ yang tidak akan ditinggalkan, sebab mereka memiliki pemahaman lebih baik dan teknologi lebih baru daripada pabrikan lain untuk sasis ini.
Keunggulan sasis baja ini juga terbukti pada gelaran Moto3 dan Moto2, sehingga sasis tersebut dibawa pula pada gelaran MotoGP. Salah satu bukti yang selalu dibawa oleh KTM adalah keberhasilan Ducati meraih gelar juara dunia MotoGP di tahun 2007 lalu.
Selepas musim 2007, Ducati memutuskan penggunaan sasis karbon monokok, yang terbukti tidak dapat membawanya juara.
Pentingnya Sasis di MotoGP
Baca Juga: Flashback: Begini Sejarah Lahirnya Akademi VR46 hingga Menjadi Tim di MotoGP
Penggunaan sasis baja dinilai sebagai jalan untuk pembalap yang gemar mendapatkan sasis dengan karakter sensitif, lentur, dan memiliki geometri lebih baik. Penyesuaian yang dilakukan juga mudah dilakukan jika dibandingkan dengan sasis alumunium.
Dikatakan oleh tim KTM, modifikasi yang dilakukan ketika diperlukan perubahan pada sasis baja lebih terjangkau karena dapat dieksekusi secara modular.
Sedangkan pada sasi alumunium, modifikasi atau perubahannya akan memakan biaya lebih besar sebab harus melakukan perubahan masif. Jelas, dari biaya operasional hal ini akan lebih memberatkan.
Sedikit gambaran mengenai sasi baja milik motor KTM di atas semoga bisa menjadi informasi relevan untuk memahami pentingnya sasis di MotoGP.
Yang jelas, setiap jenis dan bahan sasis memiliki kelebihannya masing-masing, sehingga akan tergantung juga dengan karakter dari pembalap yang mengendarai motornya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand