Daftar Juara All England 2023, Dominasi China-Korsel Indonesia Menangi Satu Nomor

Suara.com - Indonesia baru saja mencatatkan sejarah dengan masuk dalam daftar juara All England 2023. Wakil Indonesia berhasil merebut juara di nomor ganda putra.

Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto berhasil angkat trofi setelah menundukkan sesama perwakilan Indonesia Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan dua set langsung. Fajar/ Rian memenangi pertandingan dengan skor 21-17 dan 21-14. 

Selain Fajar/ Rian, berikut ini adalah daftar lengkap juara All England 2023. 

1. Tunggal Putra - Li Shi Feng (China) 

2. Tunggal Putri - An Se Young (Korea Selatan) 

3. Ganda Putra - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) 

4. Ganda Putri - Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan) 

5. Ganda Campuran - Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China)

Dari hasil tersebut, diketahui kekuatan bulu tangkis dunia masih terpusat di Asia Timur, yakni China dan Korea Selatan. Gelar juara yang diperebutkan oleh perwakilan dari negara yang sama tak hanya terjadi di nomor ganda putra. Di nomor ganda putri Kim So Yeong/ Kong Hee Yong juga harus berhadapan dengan sesama perwakilan negeri Gingseng, Baek Ha Na/ Lee So Hee. Kemudian di perhelatan tunggal putra, Li Shi Feng juga harus berhadapan dengan sesama perwakilan China Shi Yu Qi. 

Baca Juga: Diwarnai Cedera Ahsan, Fajar/Rian Juara Ganda Putra Bulu Tangkis All England 2023

Pertarungan Ganda Putra

Pertarungan Ganda Putra All England 2023 dikuasai oleh wakil-wakil dari Indonesia. Sayangnya Ahsan/ Hendra harus tunduk di tangan Fajar/ Rian akibat Ahsan yang mengalami cedera saat final. 

Cedera terjadi saat gim kedua babak final All England 2023, Minggu sore waktu Birmingham, Inggris. "Setibanya di Jakarta akan difollow up lebih lanjut untuk dilakukan pemeriksaan MRI (pemindaian radiologi)," kata dokter PBSI Grace Joselini Corlesa dalam keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta. 

Saat match point 14-20, Ahsan melakukan gerakan menghindar dengan memutar tubuhnya ke samping sebagai refleks menghindari shuttlecock. Akibat gerakan tersebut, lutut kaki kiri Ahsan mengalami cedera yang memaksanya keluar dari lapangan dan meminta penanganan tim medis pertandingan.

Dokter Grace sendiri baru bisa menangani Ahsan setelah upacara penyerahan medali. Menurut pengamatannya, lutut kiri Ahsan sudah mengalami pembengkakan dan dia pun mengambil tindakan ringan agar cedera tidak bertambah parah.

"Kondisi lutut kirinya sudah mulai bengkak jadi memang saya tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut dulu. Tindakannya langsung mengompres dengan es lalu ada obat anti nyeri dan anti peradangan serta ditapping (plester) dan tongkat," Grace menjelaskan.