Suara.com - Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, yang diperkuat oleh bintang voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, meraih kemenangan impresif 3-0 (25-22, 29-27, 25-22) atas Hi Pass dalam laga keempat Liga Voli Korea Selatan 2024/2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Gimcheon Indoor Gymnasium pada Minggu (3/11) siang ini, Megawati Hangestri menunjukkan performa impresif dalam membantu Red Sparks meraih kemenangan.
Pevoli putri andalan Timnas Voli Putri Indonesia itu mencatatkan total 23 poin, menjadikannya satu-satunya pemain Red Sparks yang mencatatkan lebih dari 20 poin di laga ini.
Berkat performa impresifnya, Opposite asal Indonesia itu pun didapuk sebagai pemain terbaik alias Most Valuable Player (MVP).
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, di mana kedua tim saling beradu serangan dan tidak ada perbedaan skor yang signifikan. Kedudukan sempat imbang 10-10 setelah Pyo Seung Ju dari Hi Pass melakukan kesalahan dengan menyentuh net.
Hi Pass kemudian berbalik unggul 11-10 berkat spike dari Kang So Hwi. Namun, Red Sparks mampu kembali unggul menjadi 19-17 melalui aksi Jung Ho Young.
Blok Kim Se Been terhadap serangan Bukilic dari Red Sparks membuat skor kembali imbang 19-19.
Kesalahan receive dari Kang So Hwi yang gagal menahan servis Jung Ho Young memberi Red Sparks poin kemenangan 25-22 pada set pertama. Momentum ini memberi semangat besar bagi tim tamu untuk melanjutkan dominasi mereka.
Memasuki set kedua, pertandingan semakin sengit. Megawati tampil produktif dan berhasil membuat Red Sparks unggul 8-7 melalui spike-nya.
Baca Juga: Jago Voli, Jirayut Afisan Dulunya Ternyata Atlet Daerah di Thailand
Hi Pass, yang tidak mau kalah, segera membalas melalui Merelin Nikolova sehingga skor kembali imbang 8-8. Hingga akhir set, kedua tim terus berusaha merebut keunggulan.
Saat kedudukan mencapai 27-26, Red Sparks hampir kehilangan kesempatan setelah Jung Ho Young melakukan kesalahan pukulan yang keluar lapangan.
Namun, tip ball dari Bukilic memastikan kemenangan Red Sparks di set kedua dengan skor 29-27, membuat mereka unggul 2-0.
Hingga set kedua, Megawati berhasil mencatatkan 17 poin, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di pertandingan ini.
Pada set ketiga, Hi Pass mencoba bangkit dan terus memberikan perlawanan ketat. Pertandingan berjalan alot dengan skor yang sering imbang.
Namun, Megawati dan rekan-rekannya berhasil menjaga jarak hingga unggul tiga poin dan kemudian memperlebar keunggulan menjadi tujuh poin di angka 18-12.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat