Sport / Raket
Senin, 22 September 2025 | 08:13 WIB
Tim U-19 Putra PB Djarum menjadi juara dan merengkuh piala bergilir Liem Swie King pada perhelatan Polytron Superliga Junior 2025 di GOR Djarum, Minggu (21/9). [Dok. Istimewa]
Baca 10 detik
  • PB Djarum sukses menyapu dua piala utama di Superliga Junior 2025: Piala Sigit Budiarto (U-15) dan Piala Liem Swie King (U-19).
  • Turnamen ini menarik antusiasme peserta mancanegara, dengan lebih banyak negara berencana ikut tahun depan.
  • Kehadiran piala atas nama legenda bulutangkis menjadi inspirasi penting bagi generasi muda.

Suara.com - Polytron Superliga Junior 2025 resmi menutup rangkaiannya dengan cerita manis bagi PB Djarum.

Klub asal Kudus itu berhasil menggenggam dua piala prestisius sekaligus, yakni Piala Sigit Budiarto di sektor U-15 Putra dan Piala Liem Swie King untuk kategori U-19 Putra.

Pada partai puncak yang digelar di GOR Djarum, Minggu (21/9), skuad muda PB Djarum U-15 Putra tampil tak terbendung saat menghadapi PB Taqi Arena.

Bermain di hadapan publik sendiri, mereka menang telak 3-0.

Tunggal Revan Adrilleo Saputra membuka jalan dengan kemenangan sengit 21-13, 20-22, 21-16 atas Rafi Qabilah Fathurrahman.

Dominasi tuan rumah makin terasa lewat ganda Darmawan Setiawan/Muhammad Waldan Habibi yang menang dua gim langsung 21-17, 21-11.

Laga ditutup oleh Adhy Hasmoro yang mengunci kemenangan straight game 22-20, 21-17. Trofi perdana Piala Sigit Budiarto pun resmi jadi milik PB Djarum.

Sementara itu, duel final U-19 Putra menyajikan drama panjang lima partai.

PB Djarum A harus berjuang keras sebelum akhirnya menaklukkan rival kuat, PB Jaya Raya, dengan skor tipis 3-2.

Baca Juga: Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025

Penentuan ada di tangan tunggal ketiga, Yarits Al Kaaf Rengganingtyas, yang tampil penuh percaya diri dan menundukkan Yusack Christian 21-18, 22-20.

Sebelumnya, poin Djarum A juga lahir lewat kemenangan Radithya Bayu Wardhana di tunggal, serta pasangan Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono di sektor ganda.

Hasil ini memastikan Piala Liem Swie King tetap bertahan di Kudus setelah tahun lalu juga diraih Djarum.

“PB Jaya Raya sangat sulit dikalahkan, tetapi berkat kerja keras dan tak kenal menyerah membuat kami mampu mempertahankan Piala Liem Swie King yang juga diraih PB Djarum tahun lalu,” kata Yarits usai laga.

"Saya sangat bangga bisa mengerahkan kemampuan terbaik di pertandingan penentuan. Dukungan penuh dari tim U-19 Putra juga membuat saya terus bersemangat untuk berjuang memenangi pertandingan."

Apresiasi pun datang dari Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Ia menilai Superliga Junior 2025 semakin diminati, bukan hanya oleh klub-klub Indonesia, tetapi juga mancanegara.

“Saya melihat ambisi menjadi juara yang diperlihatkan klub-klub dalam negeri dan Asia terus meningkat,” ujar Yoppy.

"Sedangkan atlet-atlet yang datang dari benua Eropa dan Amerika juga sangat antusias, apalagi kualitas pemain Indonesia memiliki teknik di atas rata-rata."

"Mereka memanfaatkan Turnamen Polytron Superliga Junior 2025 sebagai ajang untuk mengukur kemampuan melawan tim-tim Asia."

Ia menambahkan, beberapa negara yang tahun ini absen sudah berkomitmen untuk ikut serta pada edisi mendatang.

“Vietnam dan Selandia Baru yang batal datang, menyatakan penyesalan mereka dan berniat tidak akan melewati turnamen tahun depan."

"Malaysia dan Amerika Serikat juga ingin mengirimkan lebih banyak kategori usia, sedangkan China dan Jepang berencana untuk mengirimkan tim U-17 dan U-19,” tambahnya.

Keistimewaan Superliga Junior tahun ini bukan hanya soal perebutan gelar, tetapi juga kehadiran nama-nama legenda Indonesia yang diabadikan sebagai nama piala.

Salah satunya adalah Piala Tontowi Ahmad untuk U-13 Putra dan Piala Liliyana Natsir untuk U-13 Putri.

“Semoga piala ini bisa menjadi motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi. Dengan adanya piala ini mereka jadi kenal siapa itu Tontowi Ahmad,” ucap Tontowi Ahmad.

"Saat saya dan legenda lain menjadi juara, mereka mungkin banyak yang belum lahir. Jadi sekarang mereka bisa tahu dan termotivasi untuk menjadi juara."

Sementara itu, Liliyana Natsir mengaku sempat kaget saat tahu namanya dijadikan nama piala. Namun ia berharap hal itu bisa membuka wawasan generasi muda.

“Awalnya saya kaget, tiba-tiba diberitahu ada Piala Liliyana Natsir untuk U-13 Putri. Tapi saya senang, karena dengan adanya piala ini anak-anak bisa lebih mengenal siapa pendahulu mereka dan prestasi-prestasi yang pernah ditorehkan,” ujarnya.

Piala Liliyana Natsir akhirnya diraih oleh PB Champion Klaten setelah menang dramatis 3-2 atas PB Taqi Arena.

Ganda Ayunda Zalfa Irmanto/Vanezya Artha Nafasta menjadi penentu kemenangan lewat dua gim 21-15, 21-12.

Kemenangan ini makin istimewa bagi Ayunda yang merayakan ulang tahun ke-12 di hari yang sama.

Selain itu, kategori U-13 Putra dikuasai PB Jaya Raya Solo, sedangkan U-15 Putri dimenangkan PB Exist.

Dari level U-17, PB Exist meraih gelar di sektor putra, sementara Granular Thailand berjaya di sektor putri.

Adapun gelar U-19 Putri dibawa pulang Banthongyord Thailand setelah mengalahkan PB Djarum di final.

Keberhasilan PB Djarum merebut dua gelar utama di edisi 2025 menegaskan posisi mereka sebagai salah satu klub pembinaan terbaik di Indonesia.

Lebih jauh, turnamen ini juga jadi barometer kekuatan bulu tangkis internasional, sekaligus ajang regenerasi calon bintang dunia.

Load More