Sport / Raket
Rabu, 10 September 2025 | 18:48 WIB
Mantan ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang juga menjabat sebagai Penasihat Teknik PB Djarum, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad kembali memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum. [Dok. PB Djarum]
Baca 10 detik
  • Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menilai peserta audisi tahun ini lebih baik secara teknik, mental, dan daya juang.
  • Dari 1.729 peserta, hanya 383 yang masih bertahan di tahap turnamen.
  • Audisi menjadi wadah melahirkan bibit bulutangkis masa depan dengan semangat juang tinggi.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Gelaran Audisi Umum PB Djarum 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, kini memasuki tahap turnamen pada Rabu (10/9).

Dari 1.729 peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia, hanya 383 atlet muda yang masih bertahan dan berjuang memperebutkan tiket menuju tahap berikutnya.

Di balik ketatnya persaingan, sorotan tertuju pada legenda bulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir atau yang dulu dikenal dengan panggilan Owi/Butet.

Pasangan ganda campuran peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu kompak menilai bahwa kualitas para peserta tahun ini semakin meningkat.

Tidak hanya dari sisi teknik, peningkatan juga terlihat di aspek daya juang dan mental bertanding.

“Audisi Umum tahun ini saya melihat lebih baik ya secara kualitasnya. Tapi bukan hanya kualitas yang kami lihat, mental bertanding, daya juang dan sektor lainnya juga kami perhatikan,” ujar Liliyana.

Hal senada disampaikan Tontowi.

“Saya juga lihat tahun ini kualitasnya lebih baik. Ada beberapa atlet yang saya lihat bagus secara teknik dan semangatnya tinggi, mudah-mudahan bisa konsisten dan masuk ke karantina," kata Tontowi.

"Semoga audisi ini bisa melahirkan bibit-bibit unggul dan menjadi pemicu anak-anak supaya bisa lebih termotivasi dan semangat lagi menjadi atlet bulutangkis profesional,” imbuhnya.

Baca Juga: Susy Susanti Ungkap Kriteria Atlet Muda Berbakat saat Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2024

Tingginya kualitas peserta tak lepas dari semangat mereka yang terus berjuang untuk menjadi bagian dari PB Djarum.

Misalnya Jisrel Elfiano Lumoindong dari KU U-11 Putra asal Manado. Di usia 10 tahun, ia kembali ikut audisi dengan motivasi mengikuti jejak sang kakak, Aurellia Florenza, yang sudah lebih dulu diterima PB Djarum pada 2023.

“Di tahun 2024, saya memang sengaja tidak ikut Audisi Umum PB Djarum karena ingin fokus latihan untuk meningkatkan kemampuan," kata Jisrel.

"Tahun ini saya kembali berjuang di Kudus dan optimis melangkah lebih jauh dari sebelumnya serta meraih Super Tiket. Saya ingin mengikuti jejak kakak yang sudah berhasil menjadi atlet PB Djarum dengan banyak prestasi."

Ada juga kisah inspiratif dari Natthania Alaika Djamal atau Attha asal Bali. Tahun lalu ia sempat meraih Super Tiket hingga tahap karantina, namun gagal bergabung karena kondisi fisiknya menurun.

Tahun ini, ia datang dengan persiapan lebih matang, bahkan membiayai keikutsertaannya dari hadiah berbagai turnamen yang dimenanginya sepanjang 2024.

Regenerasi dan Konsistensi

Selain Tontowi/Liliyana, mantan Juara Dunia 2001 Hendrawan yang kini menjadi Technical Advisor PB Djarum, menilai bahwa kualitas peserta audisi kali ini cukup merata di setiap kategori usia.

Menurutnya, aspek teknik dasar, footwork, hingga semangat juang jadi kriteria penting untuk melahirkan atlet masa depan.

“Saya melihat secara general talenta-talenta yang ada di Audisi Umum PB Djarum 2025 hampir merata. Perlu ditekankan bahwa bakat-bakat yang terpilih bukan berarti nantinya pasti akan menjadi juara,” kata Hendrawan.

"Kami tentu berusaha memberikan yang terbaik agar talenta mereka terus berkembang, tapi tentu banyak faktor yang mempengaruhi mereka dapat sukses atau tidaknya di masa depan."

Liliyana pun menegaskan pentingnya konsistensi peserta yang sudah berkali-kali mengikuti audisi.

“Mereka yang ikut audisi lebih dari sekali artinya punya daya juang dan keinginannya besar untuk masuk PB Djarum. Mereka yang belum berhasil harus melihat patokan kualitas atlet yang bergabung PB Djarum dari audisi ini seperti apa, sehingga bisa introspeksi dan evaluasi agar di tahun depan bisa lebih baik,” ucapnya.

Load More