- Edisi kedua Limbang Tacik Ta’a sukses digelar di Labuan Bajo, menarik atlet dari Eropa hingga Asia.
- Elisei Stepanov asal Rusia dan Adinda Larasati Dewi Kirana tampil sebagai juara di kategori utama 10 km.
- Acara ditutup dengan Sunset Sprint Race dan tarian tradisional Caci, menegaskan Labuan Bajo sebagai destinasi sport tourism kelas dunia.
Suara.com - Labuan Bajo kembali jadi pusat perhatian internasional. Festival renang perairan terbuka Limbang Tacik Ta’a 2025 sukses terselenggara untuk kali kedua, memadukan atmosfer kompetisi dan panorama laut tropis yang menakjubkan.
Ajang ini digelar di Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa milik PT Fortuna Paradiso Optima (FPO).
Ratusan peserta dari Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, hingga Australia hadir, bukan hanya untuk beradu kecepatan, tetapi juga menikmati lintasan unik dari pantai Wae Rana menuju Pulau Bidadari.
Renaldus Iwan Sumarta, inisiator sekaligus Direktur Utama FPO, mengungkapkan kebanggaannya atas suksesnya penyelenggaraan tahun ini.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak serta antusiasme luar biasa dari para peserta. Bagi kami, Limbang Tacik Ta’a bukan sekadar ajang kompetisi—melainkan sebuah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan, tempat kita kembali terhubung dengan alam dan menemukan kedamaian di Labuan Bajo,” ujarnya.
Rekor di Nomor 10.000 Meter
Salah satu sorotan utama adalah kategori 10 km yang baru ditambahkan tahun ini.
Elisei Stepanov dari Rusia tampil gemilang dengan catatan waktu 02:17:21, hanya unggul tipis dari dua rival terdekat, Mohammad Akbar Putra Taufik dan Semenov Denis.
Di sektor putri, bintang renang nasional Adinda Larasati Dewi Kirana menunjukkan kualitasnya.
Baca Juga: Berenang Seru di Hotel Swiss-Belinn Malang: Fasilitas Premium dengan Harga Wajar!
Peraih medali terbanyak di PON Papua 2021 ini menorehkan waktu 02:35:34, sekaligus memastikan dirinya sebagai juara utama.
Persaingan Sengit di 5.000 dan 2.000 Meter
Kategori 5 km juga tak kalah seru. Alexander Taraskin dan Bianca Marcon mendominasi kelompok usia 30–39, sementara Colin Wilbhy mencuri perhatian dengan finis di bawah dua jam meski turun di kategori 60+.
Di nomor 2 km, masa depan renang Indonesia terpancar lewat performa atlet muda.
Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera sukses menjadi juara junior usia 14–19 tahun, membuktikan potensi generasi penerus olahraga air di Tanah Air.
Kemenangan Elisei disertai kesan positif terhadap penyelenggaraan event.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!