Ladeni "Tweet" Keluhan Pelanggan, Malah Gambar Porno yang Muncul

Suara.com - Sebuah gambar porno yang diposting akun resmi Twitter maskapai penerbangan US Airways ramai diperbincangkan pengguna Twitter.

Gambar tidak pantas tersebut menampilkan sebuah pesawat mainan yang dimasukkan ke dalam alat kelamin perempuan. Twitter pun geger dibuatnya. Banyak pengguna yang terkejut, bagaimana sebuah maskapai besar sekelas US Airways membuat kesalahan yang demikian parahnya.

Semua berawal dari tweet akun @ellerafter yang mengeluhkan pelayanan US Airways. Akun resmi US Airways @USAirways pun segera meladeni keluhan tersebut. Kedua akun itu sempat berbalas tweet. Lalu entah bagaimana, gambar porno tersebut tiba-tiba muncul bersamaan dengan tweet @USAirways yang kesekian.

Tweet itu langsung di-retweet banyak pengguna Twitter dan menjadi heboh. Menyadari kesalahannya, @USAirways langsung melontarkan permintaan maaf.

"Kami memohon maaf atas gambar tidak pantas yang baru saja kami bagikan sebagai bagian dari respon kami. Kami telah menghapus tweet tersebut dan sedang melakukan penyelidikan," kicau akun @USAirways.

Dalam konfirmasinya kepada USA Today, pihak USA Airways mengatakan bahwa gambar porno itu tidak sengaja terlampir di kicauan mereka. Menurut mereka, gambar itu dibagikan ke akun mereka oleh pengguna Twitter lainnya.

"Penyelidikan kami menunjukkan bahwa gambar itu sebelumnya diposting ke laman Twitter kami oleh pengguna lain. Kami meng-capture tweet itu untuk menandainya sebagai kiriman yang tidak pantas. Sayangnya, gambar itu secara tidak sengaja tertaut dalam tweet respon kepada seorang pelanggan," tutur juru bicara US Airways, Matt Miller.

Bukan hanya US Airways saja yang menjadi sorotan. Baru kemarin, maskapai American Airlines, yang kini dalam upaya merger dengan US Airways, melaporkan seorang remaja kepada Biro Penyidik Federal (FBI). Gadis 14 tahun yang tinggal di Amsterdam, Belanda itu pun kabarnya ditangkap polisi karena tweetnya yang bernada ancaman. Tak hanya itu, si gadis, meskipun diduga hanya bercanda, mengaku sebagai salah satu anggota teroris Al Qaeda. (USA Today/The Verge)