Suara.com - Sebuah video yang diunggah baru-baru ini ke berbagai media online menunjukkan, kabel serat optik milik Google yang sengaja ditanam di lautan Pasific menjadi santapan hiu.
Medan magnet tegangan tinggi kabel serat optik diperkirakan menjadi penyebab utama yang menggoda mahluk ganas di kerajaan laut itu untuk mencicip kabel tersebut menjadi santapan malam.
Perusahaan raksasa online ini didesak mengganti kabel serat optik di lautan agar menghindari bencana terputusnya koneksi atau jaringan mesin pencari ternama di dunia itu.
Google sendiri menjanjikan bakal menggantinya, atau paling tidak membungkusnya dengan Kevlar, material yang dianggap bisa menahan gigitan para predator lautan.
Google memiliki kabel serat optik sepanjang 160 ribu kilometer yang terbentang di Pasific.
Google, bekerja sama dengan lima perusahaan telekomunikasi Asia, akan menanamkan investasi senilai 300 juta Dolar atau setara Rp3,5 triliun untuk membuat jaringan kabel internet di dasar samudera Pasifik.
Investasi itu disebut-sebut sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas internet di benua Asia.
Jaringan kabel yang dinamakan FASTER itu akan menghubungkan internet di kota-kota besar di kawasan Pesisir Barat Amerika Serikat, seperti San Francisco, Los Angeles, Seattle, dan Portland, ke kota-kota di Jepang seperti Chikuran dan Shima.
Koneksi kabel tersebut akan memiliki kapasitas hingga 60 terabita per detik, atau 10 juta kali lebih cepat dibandingkan kabel modem standar. (News.com.au)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka